PASJABAR

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Menyeruput kopi hangat sambil bersantai atau mengobrol bersama teman-teman, adalah salah satu hal yang bisa kamu nikmati di musim penghujan seperti ini.

Di lembang, ada salah satu kafe yang menyajikan menu-menu enak dengan harga terjangkau, namanya Publish Eatery Yard.

Owner kafe, Dr. Wentri Merdiani, SE.,MM mengungkapkan bahwa kafe ini diproyeksikan bakal menjadi kafe terdepan dalam sajian rasa, tempat serta harga yang berbasis pada pengembangan konsep “kekinian” di tahun 2025.

“Kami selalu memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen lho! Selain itu, menyajikan menu-menu yang enak serta kekinian,” terangnya kepada Pasjabar, Jum’at (26/11/2021).

Publish Eatery Yard juga senantiasa menjaga cita rasa tiap masakan, sehingga pengunjung akan senang dan tidak bosan jika datang ke sana.

“Nah.. untuk latar belakang kafe ini bermula dari keinginan saya untuk meminum kopi yang disajikan ala café- café begitu, agar tidak harus slalu stay “ngafe” maupun kongkow diluar. Dimana meminum kopi ala café bisa dilakukan di rumah dan ini juga sebagai bagian pengembangan dari Bisnis Salon Spa Wentrys yang sudah berjalan hampir 10 tahun,” ungkapnya.

Wentri bercerita bahwa kafe ini resmi dibuka sejak 3 Juni 2021 berkat dukungan dari keluarga.

“Usaha bisnis café ini tak luput dari support keluarga khususnya orang tua, serta kebetulan adikku, M. Ilham Sumartoputra, yang menjadi tonggak awal ide,” ucapnya.

Wentri berkata, Sang adik yang kebetulan tengah mengikuti pelatihan Barista yang diadakan di BBPPK & PKK Lembang, memiliki mimpi untuk mengembangkan “skill” yang ia dapat. Akhirnya setelah sepakat, ia dan adiknya membuka usaha Café Publish Eatery Yard. Yang beralamat Jln Sukasenang No.11 Cibogo Lembang.

Di kafe ini produk yang ditawarkan berupa Kopi, sajian minum lain seperti soda, lemon tea,dan lain-lain, kemudian ada juga menu Maincourse, Dessert, bahkan dimsum dan mie rica turut hadir.

Hal menarik lain yakni adanya Barber shop di lingkungan café. Tujuannya adalah untuk membidik segmen pasar yang lebih luas.

“Agar yang bisa “ngafe” tidak hanya bagi orang yang bertujuan untuk makan saja, namun juga pelanggan barber shop dapat menikmati sajian makanan selepas potong rambut,” tuturnya.

Selain itu, udara daerah Lembang yang sejuk serta pemandangan pegunungan menjadi salah satu bagian dari kenyamanan sekaligus icon yang didapat dari kafe ini.

“Kafe kami juga pernah menjadi penyedia fasilitas untuk Meeting berbasis Outdoor dan Indoor untuk acara Kementerian Sosial. Selain itu, kami juga turut mensupport acara perlombaan Tamia se Bandung Raya,” ungkapnya.

Ia melanjutkan bahwa Café Publish menyasar kalangan remaja, dewasa, bahkan keluarga, khususnya orang tua muda. Dimana untuk kalangan remaja sendiri sering digunakan untuk ajang “kongkow komunitas” serta ajang “sharing knowledge”.

“Kebetulan karena profesi dasar saya adalah dosen, tak jarang tamu yang datang adalah remaja, baik siswa sekolah maupun mahasiswa, Mereka terkadang mengajak saya diskusi serta sharing terkait kendala disekolahnya.. Yah menurut saya sih, menyenangkan sekali hehe..Sambil mereka jajan di tempat saya, saya sekaligus dapat berbagi ilmu yang saya tahu jika memang mereka mengajak diskusi. Sebab tak ayal, pelanggan Café di tempat saya rata-rata adalah putera daerah (Lembang) yang notabene akan saling mengenal satu sama lain,” tutur lulusan program doktor Pascasarjana Universitas Pasundan ini.

Untuk rencana kedepan, Wentri dan adiknya akan menambahkan ruangan untuk salon nail art yang merupakan pengembangan dari salon Spa Wentrys, Ruangan untuk LBH (Lembaga Bantuan Hukum) serta tambahan ruang rooptop, agar tamu yang datang bisa melihat “view Lembang” dari atau tempat tinggi.

“Harapan saya kedepan, Semoga Café Publish Eatery Yard semakin banyak dikenal masyarakat luas khususnya daerah Lembang serta mampu memberikan kepuasan bagi para tamu dengan menyajikan makanan yang variatif, enak serta tidak menguras kantong,” ucapnya.

Untuk informasi lebih lanjut, terkait menu dan lokasi kafe, kamu bisa follow Instagram di @publish.yard. (tiwi)