PASNUSANTARA

Warga Mulai Dipersiapkan Hadapi Tsunami Selat Jawa

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COMAdanya ancaman Tsunami di Selat Jawa hingga saat ini masih terus dilakukan mitigasi. Termasuk mempersiapkan warga di pesisir Selat Jawa melalui pencegahan dan kesiapsiagaan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Kesiapsiagaan pun melakukan  upaya mitigasi dan kesiapsiagaan berbasis masyarakat menghadapi Tsunami Selat Jawa.

“Ini harus dilaksanakan secara berkelanjutan. Untuk itu, BNPB melalui Direktorat Kesiapsiagaan menggerakkan elemen pentahelix untuk meningkatkan kesiapsiagaan melalui kegiatan Sapa Desa Tangguh Bencana (Sapa Destana) dan penguatan mitigasi melalui penanaman 2.000 batang mangrove,” ujar Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan, S.T., M.Si, dalam siaran persnya kepada Pasjabar, Senin (29/11/2021)

Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Kembang, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Kegiatan Sapa Destana merupakan upaya penyegaran kembali unsur-unsur pentahelix yang ada di Desa terhadap kriteria Destana yakni pertama, mampu mengakses informasi dan meresponnya dengan baik. Kedua, memiliki daya antisipasi terkait potensi bencana yang terjadi di daerahnya. Ketiga, memiliki daya proteksi, dengan mengetahui cara untuk mengevakuasi ketika bencana terjadi. Keempat adalah adaptasi, bagaimana cara beradaptasi dengan potensi bencana  didaerahnya. Kelima, mempunyai daya lenting, ketika terjadi bencana dapat kembali dengan baik dan menjalani kehidupannya dengan baik. Kegiatan penyegaran ini juga dimaksudkan untuk menjamin keberlanjutan upaya kesiapsiagaan sejak dilakukannya ekspedisi Destana di selatan Jawa tahun 2019 lalu.

Adapun untuk kegiatan mitigasi, konsepsi mitigasi berbasis ekosistem yang diusung BNPB menjamin keberlangsungan fungsi proteksi dalam jangka waktu hingga ratusan tahun jika vegetasi yang ditanam dirawat dengan baik.

Mitigasi berbasis vegetasi ini sejalan dengan kegiatan Rumah Zakat Indonesia yang pada saat yang sama membina Desa Kembang untuk dijadikan desa wisata berbasis _eco-tourism_ melalui kawasan *Watu Mejo _Mangrove Park_*.

“Dengan adanya lahan mangrove Desa Kembang yang berlokasi di sepanjang bantaran Sungai Grindulu, maka jika terjadi tsunami yang masuk dari muara sungai, energi limpasannya dapat direduksi oleh keberadaan mangrove,” tambah Lilik.

Rangkaian kegiatan ini dihadiri oleh BNPB, BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten / Kota se-Jawa Timur, DPRD Kabupaten Pacitan, unsur TNI/Polri, Forkopimda, Forum PRB Jawa Timur, dan Kab. Pacitan, Organisasi Kemanusiaan wilayah Jawa Timur dan Kab. Pacitan, Kelompok Relawan, Perwakilan Sekolah, Madrasah, Pramuka dan perwakilan masyarakat desa pesisir selatan.

“Salah satu pilihan dalam penanganan bencana adalah hidup berdampingan dengan bencana. Salah satunya dengan menanam mangrove, sebagai upaya preventif untuk mengurangi dampak dari terjangan tsunami,” ujar Lilik. (*/tie)

 

Yatti Chahyati

Recent Posts

Sustainability Bond bank bjb Oversubscribed Hingga 4,66 Kali

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…

16 jam ago

Sengit! Persib Kandaskan Borneo FC Lewat Gol Ciro Alves

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…

18 jam ago

Cucun Syamsurijal Laporkan Anggota DPRD Kab. Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…

18 jam ago

Cucun Syamsurijal: Pilkada Ibarat Sepak Bola

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…

19 jam ago

Peluang Emil Audero di Timnas Indonesia Kata Erick Thohir

WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…

20 jam ago

Insting Shin Tae-yong Terbukti di Laga Kontra Arab

WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…

21 jam ago