BANDUNG,WWW.PASJABAR.COM–Program Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) menggelar sidang terbuka Promosi Doktor Sugiono mahasiswa program doktor Ilmu Sosial pada Rabu (1/12/2021).
Acara yang berlangsung di Aula Mandalasaba dr.Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No 41 Kota Bandung ini diketuai oleh rektor Unpas, Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf, Sp., M.Si., M.Kom.IPU
Adapun disertasi yang disidangkan berjudul Model Implementasi Kebijakan Pengelolaan Bank Sampah Berbasis Masyarakat di Kota Bekasi Masyarakat di Kota Bekasi Melalui Pendekatan Mentality, System and Networking.
Tim promotor diketuai oleh Prof. Dr. H.M Didi Turmudzi M.Si dan Dr. Iwan Satibi S.Sos, M.Si sebagai anggota.
Sugiono memaparkan bahwa masalah pokok dalam penelitian ini adalah implementasi kebijakan pengelolaan Bank Sampah berbasis masyarakat di Kota Bekasi belum berjalan dengan efektif sehingga belum sepenuhnya mampu mendukung pengelolaan sampah secara optimal.
“Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif analisis dengan jenis penelitiannya adalah kualitatif. Metode kualitatif dipilih dengan pertimbangan bahwa metode ini diharapkan dapat diperoleh data yang sebenar-benarnya dan mampu mengkaji masalah penelitian secara mendalam sehingga dapat diperoleh hasil yang diharapkan,” tandasnya.
Hasil penelitian, terang Sugiono dapat diketahui bahwa model implementasi kebijakan pengelolaan Bank Sampah berdasarkan faktor pendekatan mentalitas (mentality), sistem (systems) dan jejaring /kerjasama (networking) dalam pengelolaan Bank Sampah berbasis masyarakat di Kota Bekasi belum cukup berjalan dengan efektif.
“Namun demikian jumlah riil anggota masyarakat yang memanfaatkan fasilitas pengurangan sampah (Bank Sampah) belum memenuhi SPM jumlah masyarakat pengguna fasilitas pengurangan sampah,” tuturnya.
Sugiono mengatakan hal ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat untuk menjadi nasabah Bank Sampah masih rendah.
“Rendahnya partisipasi masyarakat ini juga menunjukkan bahwa kesadaran dan perilaku masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah masih rendah,” tambahnya.
Model implementasi kebijakan pengelolaan Bank Sampah berbasis masyarakat yang sesuai dengan kondisi di Kota Bekasi yaitu dengan adanya dukungan pihak pemerintah daerah serta adanya pemanfaatan dana CSR, agar implementasi kebijakan pengelolaan Bank Sampah berbasis masyarakat di Kota Bekasi efektif.
“Beberapa prioritas masalah yang dapat segera ditangani adalah, pertama meninghatkan kegiatan internal bank sampah untuk mengakomodir perubahan perilaku masyarakat terhadap sampah. Ke dua adalah meningkatkan kemampuan dan ketrampilan SDM dengan memanfaatkan program training dani pihak luar atau ketiga,” tambahnya.
Ke tiga, sambung Sugiono adalah memperluas jaringan hubungan (networking) untuk menjangkau pangsa pasar industri kreatif yang lebih besar.
Ke empat adalah konsistensi dari pemilik bank sampah dalam menjalankan kegiatannya.
“Ke lima, bagaimana meningkatkan penggunaan IT untuk kegiatan pemasaran atau promosi produk industri kreatif. kemudian bagaimana menjalakan misi edukasi dengan memberikan pelatihan dan pendampingan tentang pengelolaan sampah kepada masyarakat,” tandasnya.
Terakhir, ucap Sugiono adalah menjaga kolaborasi dengan pihak luar, khususnya dalam penyelenggaraan pelatihan dan pendampingan yang dapat mengasah ketrampilan dan kreativitas SDM. Diperlukan pula dukungan dan peran dari pemerintah daerah. Terutama dalam bentuk sosialisasi, pemberian dana hibah atau pinjaman modal, dan pelibatan pihak swasta, melalui Corporate Social Responsibility (CSR), untuk membantu pengembangan Bank Sampah.
Hasil dari sidang ini Sugiono pun dinyatakan lulus dengan IPK 3,59 dan hasil yudisium sangat memuaskan.
Selama berkuliah di Unpas, Sugiono mengaku banyak hal yang ia dapatkan dalam mengembangkan keilmuan.
“Unpas telah banyak memberikan wacana keilmuan bagi saya. Semoga Unpas terus berkembang, dengan banyaknya kerjasama yang dilakukan Unpas di daerah, hal ini bukan hanya membangun almamater Unpas, tapi juga mampu memberikan sumbangsih, sehingga dapat meningkatkan kompetensi masyarakat,” ujarnya. (tie/tiwi)