HEADLINE

Tak Hanya IPK Tinggi, Ini 10 Keterampilan yang Harus Dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM Direktur Operasional PT. Elnusa Fabrikasi Konstruksi Dani Zainal Mutaqin menilai, nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) bukan satu-satunya ukuran lulusan perguruan tinggi mudah masuk industri.

“Dulu mungkin yang dilihat dari IPK-nya. Sekarang bukan hanya IPK saja, ada keterampilan lain yang dibutuhkan,” ungkap Dani saat menjadi pembicara pada acara Elnusa Leader’s Sharing & Action (ELSA) bersama Unpad, dikutip dari laman Unpad, Rabu (1/12/2021).

Menurutnya, ada sepuluh keterampilan yang dibutuhkan industri dari lulusan perguruan tinggi generasi milenial. Dani memandang keterampilan tersebut, sudah bergeser dari keterampilan lulusan perguruan tinggi beberapa dekade ke belakang.

Sepuluh keterampilan tersebut, yaitu kemampuan berpikir analisis dan menghasilkan inovasi. Kemampuan memecahkan masalah, berpikir kritis, kreatif dan inisiatif, menghasilkan beragam ide, kooperatif dan memiliki jiwa kepemimpinan, pembelajar, fleksibel, cakap teknologi, dan ingin mengembangkan teknologi menjadi lebih baik.

Hampir seluruh perusahaan mencari talenta milenial yang memiliki sepuluh keterampilan tersebut. Hal ini membuka peluang besar bagi milenial untuk dapat mengisi berbagai posisi penting di sejumlah perusahaan.

Dani mengatakan, dari sudut pandang industri, mengelola sumber daya manusia dari kalangan milenial memerlukan tantangan tersendiri. Banyak kalangan milenial yang kerap berpindah kerja, alasannya tidak betah bekerja di satu perusahaan.

“Kesetiaan milenial bukan hanya ditentukan dari besaran gaji. Ada hal lain di mana mereka mudah bosan, mudah pindah-pindah, serta ingin serba cepat dan mudah. Perusahaan harus lakukan antisipasi,” imbuh Dani.

Beberapa tantangan yang dihadapi adalah kebutuhan akan apresiasi dari pimpinan perusahaan, sistem kerja yang fleksibel dan memberikan kebebasan bagi milenial, hingga dukungan fasilitas teknologi digital yang lengkap. Selain itu, suasana lingkungan kerja juga menjadi tantangan tersendiri.

“Kalau milenial bekerja di tempat monoton, kaku, dan birokratis. Milenial akan sulit bertahan,” ujarnya. (ytn)

Yatti Chahyati

Recent Posts

Sustainability Bond bank bjb Oversubscribed Hingga 4,66 Kali

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…

4 jam ago

Sengit! Persib Kandaskan Borneo FC Lewat Gol Ciro Alves

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…

6 jam ago

Cucun Syamsurijal Laporkan Anggota DPRD Kab. Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…

6 jam ago

Cucun Syamsurijal: Pilkada Ibarat Sepak Bola

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…

7 jam ago

Peluang Emil Audero di Timnas Indonesia Kata Erick Thohir

WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…

8 jam ago

Insting Shin Tae-yong Terbukti di Laga Kontra Arab

WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…

9 jam ago