BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum menjelaskan tantangan pemuda hari ini berbeda dengan tantangan pemuda di zaman generasi sebelumnya. Menurutnya, berbagai isu mulai dari radikalisme, narkoba, hingga ketahanan keluarga menunggu para pemuda untuk berkontribusi melahirkan solusi.
Uu menyebutkan, setidaknya ada lima isu utama yang menjadi tantangan terbesar para pemuda masa kini. Antara lain radikalisme, perpecahan kesatuan, narkoba, lemahnya nasionalisme, hingga ketahanan keluarga.
“Tantangan pemuda hari ini berbeda dengan tantangan pemuda sebelumnya. Pertama adalah radikalisme. Bukan hanya radikalisme agama, tapi ada pula radikalisme suku, kelompok, juga ormas (organisasi masyarakat),” sebut Uu dalam rilis yang diterima PASJABAR, Selasa (7/12/2021).
Uu menilai, isu radikalisme penting untuk disorot. Mengingat aksi radikalisme yang cenderung memaksakan kehendak kelompok atau pribadi, yang melanggar aturan agama dan dari gama. Aturan norma dan normatif, serta aturan pemerintah, dan sosial kemasyarakatan.
Tantangan kedua, perpecahan kesatuan akibat ego para individu maupun kelompok. Perbedaan pendapat antara beberapa pihak, juga menjadi salah satu pemicu perpecahan. Semisal ego antarsuku, antarormas, antar pemeluk agama, bahkan ego interagama dengan faksi-faksi tertentu.
Narkoba
Sedangkan tantangan ketiga, kata Uu, adalah isu narkoba.
“Dulu zaman memperjuangkan kemerdekaan, tidak ada permasalahan narkoba. Tapi sekarang narkoba menjadi tantangan kita semua,” beber Uu.
Sedangkan tantangan keempat yakni melemahnya rasa nasionalisme pada para pemuda. Untuk itu, ia berharap para pemuda dapat mengingat kembali semangat sumpah pemuda, karena memuat banyak nilai positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti nilai patriotisme, gotong-royong, musyawarah untuk mufakat, cinta tanah air, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan, kerukunan, kerja sama, cinta damai, serta tanggung jawab.
“Untuk itu, kita sebagai bangsa Indonesia. Tidak boleh lupa dengan semangat yang diajarkan oleh para pemuda, yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, dan menjadikannya panutan dalam kehidupan bernegara,” sambungnya.
Adapun tantangan kelima, isu ketahanan keluarga. Uu menilai, menurunnya nilai sakinah mawaddah wa rahmah di antara keluarga dapat memberikan dampak negatif, terhadap tumbuh kembang anak-anak yang kurang kasih sayang dari orang tua. Sehingga pemudanya tumbuh ,tanpa rasa solidaritas dan empati. (ytn)