PASNUSANTARA

Mendesak, Masyarakat Harus Beralih Gunakan Energi Terbarukan untuk Hindari Hal Ini

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM Ketua umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) Ridwan Kamil mengungkap, 40 % daratan di pesisir laut Indonesia berpotensi hilang terkikis air laut, jika konsumsi karbon tidak diminimalisir.

Borosnya konsumsi karbon ini mengakibatkan pemanasan global, yang berdampak pada ketinggian muka air laut.

“Hampir 40 % daerah yang dipinggir laut akan hilang jika gaya hidup kita yang boros karbon ini tidak ada perubahan,” kata Ridwan Kamil ditemui usai Rakernas Dua Dasawarsa ADPMET 2001-2021, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Jumat (10/12/2021).

Kang Emil, sapaan akrabnya menerangkan saat ini 400 hektar tanah di wilayah pesisir Bekasi sudah tertutup air laut.

“Hari ini saja sudah hilang 400 hektar tanah di pesisir Bekasi, sudah jadi laut, apalagi 50 tahun kedepan,” sambung Kang Emil

Untuk itu, Kang Emil mengimbau kepada masyarakat untuk beralih ke energi terbarukan, yang lebih ramah lingkungan dalam pemanfaatan energi. Ia menyebut, contoh kecil pemanfaatan energi terbarukan yang kini sedang dilakukan di Jabar, yaitu membuat sumber listrik dari tenaga angin di desa-desa.

“Contoh kecil energi terbarukan itu seperti membangun desa-desa dari energi angin yang tiangya kecil seperti tiang listrik, minimal itu,” ujarnya.

Selain itu, kebijakan penggunaan mobil dinas listrik dan solar cell panel industri di Jabar, juga memberi dampak signifikan mengurangi pemanasan global.

“Kedua, beli mobil listrik, buat kebijakan atap pakai sollar cell, itu kebijakan murah sampai nanti yang skala besar,” kata Kang Emil.

Potensi energi terbarukan memiliki kekhasan tersendiri di tiap daerah. Kang Emil menyebut, selain Jabar yang punya potensi energi terbarukan dari sumber panas bumi (geothermal) dan air, Provinsi Nusa Tenggara Timur punya energi solar cell serta angin di wilayah Sulawesi yang bisa dimanfaatkan.

“Potensi energi terbarukan tiap daerah beda-beda misalnya NTT panas itu solar cell, Jabar geotermal sama air, sulawesi angin,” ujarnya.

Energi terbarukan

Sementara secara keseluruhan, potensi energi terbarukan di Indonesia jumlahnya mencapai 500 gigawatt. Menurut Kang Emil, masyarakat Indonesia saat ini baru memanfaatakannya hanya sekitar 50 gigawatt. Masyarakat dinilai lebih memilih energi yang murah padahal akan berdampak buruk dimasa mendatang.

“Kita 270 juta warga ini hanya mengkonsumsi 50 gigawatt. Itupun kita masih tidak niat karena masih senang dengan energi murah tapi kotor seperti batubara dan lainnya. Jadi kenapa menggebu-gebu karena momentumnya sekarang, jangan telat, tahun 2050 itu tak terlalu jauh,” tegasnya. (ytn)

Yatti Chahyati

Recent Posts

Keseimbangan Hubungan Antarmanusia

Oleh: Prof. Dr. H. Ali Anwar, M.Si (Ketua Bidang Agama Paguyuban Pasundan) BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ajaran…

3 jam ago

WJIS 2024, Jawa Barat Alami Pertumbuhan Ekonomi 4,95 Persen

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- West Java Investment Summit 2024 yang sudah berjalan ke enam kalinya mencatatkan…

9 jam ago

Pelajaran untuk Persib Usai Dipermalukan Port FC

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung menelan pil pahit. Melawan Port FC dalam laga perdana Grup F AFC…

11 jam ago

Pengungsi Gempa Cibeureum Antre Panjang Demi Minuman Hangat

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Ratusan pengungsi gempa di Cibeureum, Kabupaten Bandung, rela mengantre panjang demi mendapatkan…

12 jam ago

Tenda Terpasang, Pengungsi Gempa Kertasari Masih Kekurangan Bantuan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Lebih dari 10 tenda pengungsian telah dipasang di lokasi evakuasi korban gempa…

12 jam ago

Port FC Permalukan Persib di Si Jalak Harupat

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung menuai kekalahan saat menjamu Port FC dalam laga perdana Grup…

12 jam ago