BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — UGM mengembangkan mobil listrik, bernama gadjahmada airport transporter electronic (GATe). UGM menyerahkan enam unit GATE, pada Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Rencananya, Kemenhub dengan beberapa sponsor akan menggunakan mobil listrik ini untuk bandara di Indonesia. Diharapkan penggunaan GATe dapat berjalan dengan baik, sekaligus sebagai uji coba prototipe secara langsung di bandara di Indonesia.
Beberapa mitra kerja sama, yang berencana akan mengoperasikan enam unit GATe untuk bandara-bandara di Indonesia. Dua unit dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan RI. Empat unit masing-masing dari PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, Grab dan Gojek.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Paripurna Sugarda, mengatakan dengan penggunaan prototipe ini, diharapkan UGM dapat berperan dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia maupun dunia. Peran tersebut dengan menguasai segi desain, prototyping, pengujian sampai manufacturing komponen-komponen kendaraan listrik maupun secara utuh.
“Sehingga Indonesia tidak hanya konsumen tapi turut aktif sebagai produsen. Ini merupakan realisasi kerja sama antara industri dan perguruan tinggi, pemerintah dan masyarakat,” katanya dikutip dari laman UGM, Senin (20/12/2021)
Ia menerangkan, kendaraan listrik ini merupakan hasil kerja sama penelitian LPDP dan Direktorat Penelitian UGM. Pengembangan ini sebagai upaya menanggapi adanya perubahan iklim. Dengan upaya semacam ini, diharapkan dapat mengurangi polusi baik di kampus maupun bandara.
G20
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, merasa senang atas kontribusi dari para alumni dan almamaternya. Pengembangan mobil listrik GATe ini, merupakan hasil kerja sama yang dipayungi semangat Indonesia, yang ditunjuk memimpin G20 dan fokus pada lingkungan.
“Oleh karenanya kami bersepakat, keenam kendaraan GATe ini akan kita operasionalkan tiga unit di Soekarno Hatta dan tiga di YIA (Yogyakarta International Airport). Ini ada enam kendaraan yang akan hilir mudik menjadi kebanggaan kita,” katanya.
Selain karena peduli lingkungan, menurut Budi mobil GATe menunjukkan nilai-nilai ke-UGM -an yang harus terus dibawa. Sebagai alumnus, ia tidak akan pernah lupa sekecil apapun yang pernah ditanamkan UGM padanya.
“Saya berjanji tidak hanya berhenti disini, nanti ada kegiatan di Bali G20. Ini akan mewarnai G20 bulan Oktober di Bali, semangat ini harus kita lakukan untuk mengembangkan UGM, karena uGM luar biasa,” pungkasnya. (ytn)