BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Himpunan Mahasiswa (HIMA) Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum (PKnH) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pasundan menggelar Religious Discussion pada Senin, (27/12/2021) secara virtual.
Turut menjadi narasumber dalam kegiatan ini, Drs. H. Tumiran. MH.
(Agama Islam), Drs. I Nengah Kondra, M.M.Pd. (Agama Hindu), Sandi Hutahaean S.Pd.K (Agama Kristen), Marcel Gabriel (Agama Khatolik), Supriyatno S.Ag.
(Agama Budha) dan Js. Sukotjo Sastronegoro Bambang
(Agama Khong hu cu).
Adapun peserta terdiri dari berbagai instansi, diantaranya perguruan tinggi, organisasi intra maupun ekstra, tokoh agama, guru/pengajar sekolah dan Umum.
Ketua Umum HIMA PKnH Periode 2021/2022, Amanda Navira mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk bertukar pikiran dan pandangan perihal keberagaman yang ada di negara Indonesia khususnya keberagaman umat beragama dalam meyakini agama yang dianut.
“Kegiatan ini bertujuan menghasilkan sebuah solusi dan jalan keluar dalam menghindari dampak permasalahan atau konflik yang menimbulkan perpecahan antar umat beragama di negara Indonesia. Serta menjadi refleksi di akhir tahun sebagai bentuk evaluasi memperbaiki kesalahan yang terjadi untuk memulai awal yang baru,” ujarnya kepada PASJABAR.
Amanda mengatakan para peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan Religious Discussion yang diselenggarakan HIMA PKnH.
“Peserta sangat bersemangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan dari awal hingga berakhirnya kegiatan. Saya sangat mengapresiasi kepada peserta yang sangat kritis dalam menanggapi diskusi keagamaan ini guna mencari jalan tengah untuk membuat sebuah perbedaan menjadi mutiara demi mempererat persatuan dan kesatuan bangsa indonesia serta mewujudkan warga negara yang pancasilais,” tuturnya.
Amanda mengatakan kegiatan seperti ini merupakan sebuah momentum yang sangat langka karena bisa bertukar pandangan dengan narasumber dari agama yang berbeda-beda demi menjunjung persatuan negara Indonesia.
“Pada saat ini HIMA PKnH selain memberikan kebermanfaatan bagi orang lain HIMA PKnH juga memberikan sebuah tempat kepada semua orang khususnya umat beragama untuk bertukar pandangan atau berdiskusi tentang sebuah keberagaman ini bukanlah bentuk perpecahan tetapi keberagaman merupakan bentuk dari persatuan bangsa indonesia dalam bingkai kebhinekaan,” urainya.
Amanda pun berharap persatuan dan kesatuan yang menjadi harapan bangsa indonesia serta kesejahteraan dapat terwujud.
Di samping itu juga untuk menghilangkan persepsi bahwa keberagaman itu bukanlah sebuah perpecahan tetapi menjadi dasar bagi bangsa Indonesia untuk maju menjadi negara yang menjunjung nilai pancasila.
“Untuk ke depannya HIMA PKnH akan berusaha untuk menghadirkan peserta yang lebih banyak lagi dari sebelumnya beserta HIMA PKnH akan menghadirkan kembali pembicara atau narasumber yang sangat luar biasa dan berkompeten demi tujuan menyatukan keberagaman di negara ini dalam bingkai kebhinekaan,” pungkasnya. (tiwi)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pelatih PERSIB, Bojan Hodak, meminta para pemainnya untuk melupakan kekalahan 0-1 dari…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Setelah menghadapi Port FC di laga pembuka AFC Champions League Two (ACL…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sebagian besar wilayah Indonesia akan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – A. Koswara resmi dilantik sebagai Penjabat Wali Kota Bandung pada 20 September…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Produk fesyen berbahan dasar ulos menjadi salah satu oleh-oleh yang paling diminati…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Program pemberdayaan perempuan melalui pertanian hidroponik telah dilaksanakan di Kampung Munjul, Desa…