BANDUNG,WWW.PASJABAR.COM– Mahasiswa program doktor Ilmu Manajemen Universitas Pasundan, Fajar Eryanto Septiawan, sukses meraih hasil yudisium Cumlaude dengan IPK 3,76 setelah mengikuti sidang terbuka Promosi Doktor pada Kamis (30/12/2021).
Kegiatan diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) dan berlangsung di Aula Mandalasaba dr.Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No 41 Kota Bandung ini diketuai oleh rektor Unpas, Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf, Sp., M.Si., M.Kom.IPU.
Adapun disertasi yang disidangkan berjudul Analisis Strategi Penguatan Budaya Kerja Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Pegawai (Studi Kasus PDAM Tirta Benteng Tangerang).
Tim promotor diketuai oleh Dr. H. Azhar Affandi, S.E, M.Sc dan Co Promotor Prof. Dr. H. Horas Djulius S.E.
Fajar mengungkapkan bahwa penelitian ini didasari oleh fenomena yang terjadi pada perusahaan daerah khususnya PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tita Benteng Tangerang.
“PDAM Tirta Benteng Tangerang memiliki banyaknya keluhan konsumen dalam beberapa tahun terakhir yang dapat dilihat dari review yang terdapat pada website google dan data internal perusahaan,” ujarnya.
Ia mengatakan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas bagaimana keseluruhan budaya kerja PDAM Tirta Benteng Tangerang dan bagaimana upaya PDAM Tirta Benteng Tangerang dalam meningkatkan kinerjanya terutama melalui budaya kerja.
“Penggunaan metode yang dilakukan adalah kualitatif dengan mewawancarai narasumber dari internal perusahaan yakni mengetahui gambaran perusahaan, Pemkot Tangerang untuk mengetahui keterkaitan budaya kerja dan kerja dari segi perundang-undangan dan Pengamat untuk mengetahui keterkaitan budaya kerja dan kerja dari segi teoritis,” paparnya.
Fajar mengatakan bahwa hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa budaya kerja di PDAM Tirta Benteng Tangerang masih belum kuat yaitu sistem kerja yang masih belum optimal, tanggung jawab khususnya para pegawai yang baru masuk atau pegawai titipan, perekrutan yang masih banyak titipan dari luar maupun dari dalam perusahaan yang tidak memenuhi standar kerja, pengaruh budaya luar.
“Di samping itu, pemenuhan rasa aman yang belum terpenuhi oleh perusahaan, serta proses pembelajaran yang masih cukup lambat,” ungkapnya.
Fajar mengungkapkan bahwa penilaian kerja melalui DP3 masih terdapat kekurangan diantaranya: penerapan loyalitas pegawai kepada perusahaan, belum maksimalnya semangat kerja, kualitas pimpinan, kerja sama antar pegawai, prakarsa dalam pekerjaan, tanggung jawab pekerjaan, dan pencapaian target individu dan kelompok.
“Penguatan strategi budaya kerja yang dapat dilakukan dengan cara memperkuat sistem kerja perusahaan, memperkuat sistem birokrasi baik itu internal maupun eksternal perusahaan, serta strategi penguatan eksternal,” ulasnya.
Terakhir Fajar juga menyampaikan bahwa selama berkuliah di Unpas, ia mengaku merasa nyaman dan puas dengan layanan yang diberikan.
“Luar biasa pelayanan yang diberikan oleh Unpas baik dari sisi administrasi, pengajar juga benar-benar berkualitas, melayani dengan profesional. Saya berharap ke depan Unpas akan lebih maju,” pungkasnya. (tiwi/tie)