CIREBON, WWW.PASJABAR.COM — Tim Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB, merancang direktori digital batik motif buketan berupa laman batikbuketan.com.
Upaya ini dilakukan melalui program Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Inovasi (PPMI) ITB pada Juni – September 2021 lalu. Tim ini yakin, pembuatan website ini akan memberikan banyak manfaat kepada masyarakat. Salah satunya adalah menyadarkan masyarakat luas perihal keunikan motif batik buketan, sehingga mampu mengedukasi mereka untuk membeli batik ini.
“Tujuan kami membuat website ini adalah untuk menjadikan itu sebagai wahana direktori batik yang mampu mendunia. Pengunjung bisa melihat keunikan motif batik buketan sehingga akan mendorong mereka untuk membeli batik ini. Dampaknya batik ini akan terus dikembangkan dan perekonomian masyarakat pun akan ikut berkembang,” kata Dosen FSRD ITB, Dr. Ira Adriati, S.Sn., M.Sn., seperti dikutip PASJABAR dalam laman itb, Minggu (2/1/2022).
Adapun fitur yang ditawarkan website ini, informasi sejarah historis motif buketan, foto-foto penunjang visualisasi gambar, data riset motif buketan, dan blog yang memberikan informasi seputar batik lain secara umum. Selain itu, bahasa yang digunakan website ini dapat diubah secara bebas oleh pengunjung, sehingga akan memudahkan yang berasal dari luar negara Indonesia.
Lebih lanjut, Ira mengatakan bahwa website buketan ini akan terus mengalami pengembangan dari seluruh bagian sehingga fitur-fitur yang ditawarkan semakin beragam dan manfaat yang dirasakan masyarakat bisa lebih banyak lagi. Untuk mewujudkan itu, mereka turut melibatkan pihak pemerintah dan masyarakat setempat agar mempermudah jalannya perkembangan ini.
“Dalam keberjalanan ke depannya, kami akan menyerahkan website ini kepada Pemerintah Cirebon melalui Paguyuban Pengusaha Pengrajin Batik Cirebon agar merekalah yang akan selalu meng-update informasi seputar batik ini,” bebernya.
Seperti diketahui motif buketan merupakan salah satu motif batik, yang memiliki ciri khas unik di Indonesia.
Ira menjelaskan, pada dasarnya buketan bukan merupakan batik asli dari Cirebon. Perkembangan motif batik ini diawali oleh para pengusaha batik asal Belanda. Kemudian, para pembatik dari Tionghoa ikut serta mengembangkan motif ini karena melihat potensi besar di dalamnya.
Seiring berjalannya waktu, motif batik buketan terus dikembangkan hingga akhirnya mulai dikenali oleh mayarakat Cirebon. Istilah motif ini muncul dari kata berbahasa Prancis, yaitu bouquet yang memiliki arti rangkaian bunga. (ytn)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…