BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Unpad mengembangkan kawasan budidaya hidroponik bernama Balé Tatanén Padjadjaran, berbasis tekonologi informasi atau IoT di kampus Jatinangor.
Balé Tatanén Padjadjaran, dikembangkan para peneliti dari Fakultas Pertanian (Faperta) dan Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP), sejak September 2021.
Balé Tatanén Padjadjaran menjadi laboratorium pembelajaran bagi mahasiswa, pengembangan komoditas unggulan Unpad. Hingga lokasi riset kerja sama Unpad dengan Tsukuba University Jepang, dalam hal pengembangan tomat tahan simpan dan tomat tanpa biji. Juga Shinsu University Jepang, dalam hal pengembangan stroberi.
Balé Tatanén Padjadjaran telah memiliki empat rumah kaca (green house) yang seluruhnya dilengkapi dengan IoT.
“Tiga IoT dikembangkan oleh dosen FTIP Unpad, lainnya ada yang kerja sama dengan Habibie Garden,” kata Dekan Faperta Unpad Dr. Ir. Meddy Rachmadi, M.S.,seperti dikutip PASJABAR dari laman unpad, Senin (10/1/2022).
Pemanfaatan teknologi informasi dilakukan, guna menunjang optimalisasi budidaya tanaman di kebun hidroponik. Integrasi tersebut menjadikan rumah kaca yang dikembangkan menjadi smart green house.
Inovasi smart green house dimotori tim dosen FTIP Unpad, yang diketuai Ir. Mimin Muhaemin, PhD. Melalui inovasi ini, rumah kaca dilengkapi dengan sistem pengendalian iklim mikro dan penyediaan nutrisi untuk tanaman, sehingga budidaya tanaman bisa lebih presisi, otomatis, dan terkendali.
Selain itu, tim FTIP lainnya yang diketuai Dr. Sophia Dwiratna, M.T., mengembangkan sistem hidroponik ramah lingkungan melalui inovasi smart watering. Smart watering merupakan perangkat hidroponik pintar, yang menggunakan prinsip self watering system tanpa energi listrik.
Penggunaan smart watering, dapat meningkatkan efisiensi dalam penggunaan air dan nutrisi sekaligus menekan tingginya penggunaan listrik.
Wakil Dekan FTIP Unpad Dr. Robi Andoyo, PhD, mengatakan selain mengembangkan smart green house, FTIP juga membuka workshop pembuatan smart watering, pembuatan produk olahan hidroponik dengan metode cold pressure juice and mix salad, hingga pengembangan kawasan agrowisata.
“Ke depan green house kita akan kembangkan sistem parameter iklim mikro, pembuatan drainase, serta sistem nutrisinya,” imbuhnya. (ytn)