HEADLINE

Unpad dan Kemensos Hadirkan Kedai ProKUS, Begini Alasannya

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM Pusat Inkubator Bisnis/Oorange Unpad dan Kementerian Sosial (Kemensos) menghadirkan Kedai ProKUS di Kabupaten Bandung Barat, Garut, dan Majalengka.

Kedai ProKUS menjadi tempat bertemunya setiap Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) dari Kemensos dalam menjalankan usaha. Tempat memperluas pasar dan tempat pengembangan ilmu. Sehingga tercipta ekosistem kewirausahaan sosial, yang bahu membahu menciptakan ekonomi kreatif

Kehadiran Kedai ProKUS ini setelah Pusat Inkubator Bisnis Oorange Unpad melakukan mentoring bisnis kepada KPM PKH di tiga daerah tersebut.

“Tahun 2021 Pusat Inkubator Bisnis Oorange Unpad diberi amanah oleh Kementerian Sosial RI untuk melakukan mentoring bisnis kepada 300 KPM di Majalengka, 285 KPM di Bandung Barat, dan 450 KPM di Garut,” kata Direktur Oorange Unpad Rivani., MM., DBA seperti dikutip PASJABAR dari laman unpad, Kamis (13/1/2022).

Lebih lanjut Rivani mengatakan, proses mentoring yang dilakukan Oorange mengikutsertakan sejumlah putra daerah sebagai mentor bisnis. Yaitu 11 orang di Majalengka, 11 orang di Bandung Barat, dan 15 orang di Garut.

Dijelaskan Rivani, proses mentor dilakukan melalui beberapa kegiatan. Salah satunya peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

“Bagaimana pun juga usaha KPM itu berbanding lurus dengan pelaku usahanya,” ujar Rivani.

Selain itu, kegiatan yang dilakukan adalah penguatan konsep bisnis. Menurut Rivani, kegiatan ini penting setidaknya agar KPM memahami bahwa binsis yang dijalani mendatangkan profit dan manfaat yang berkelanjutan.

Akivitas mentoring juga menyasar terkait pencatatan keuangan usaha, sehingga KPM dapat mengevaluasi proses bisnis yang dijalankan selain juga penting jika ingin mereka bermitra dengan pihak lain.

Untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing, tim juga melakukan pendampingan terkait produk usaha dan legalitas produk. Mentor juga meliputi perbaikan kemasan produk serta meningkatkan pemasaran baik luring maupun daring.

Dari kegiatan tersebut, Rivani menyebutkan bahwa indikator keberhasilan kewirausahaan sosial di antaranya, terciptanya lapangan kerja yang berkelanjutan dari KPM PKH. Hadirnya industri rumah tangga yang dapat menyerap sumder daya alam setempat, sehingga dapat tercipta usaha ekonomi kreatif. (ytn)

Yatni Setianingsih

Recent Posts

Sustainability Bond bank bjb Oversubscribed Hingga 4,66 Kali

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…

5 jam ago

Sengit! Persib Kandaskan Borneo FC Lewat Gol Ciro Alves

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…

7 jam ago

Cucun Syamsurijal Laporkan Anggota DPRD Kab. Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…

7 jam ago

Cucun Syamsurijal: Pilkada Ibarat Sepak Bola

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…

8 jam ago

Peluang Emil Audero di Timnas Indonesia Kata Erick Thohir

WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…

9 jam ago

Insting Shin Tae-yong Terbukti di Laga Kontra Arab

WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…

10 jam ago