BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengingatkan agar di Jawa Barat tidak lagi terjadi perpeloncoan berkedok ekstrakurikuler Pramuka. Hal itu disampaikan Uu saat memberikan pengerahan dalam kegiatan Pembinaan Guru, Staf dan Siswa SMA Negeri 1 Ciamis terkait kasus perperloncoan ekstrakurikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Ciamis, Sabtu (15/1/2022).
Wagub Jabar menuturkan, Pemda Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Dinas Pendidikan melalui Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIII akan bertanggung jawab menyelesaikan permasalahan ini dengan upaya tindak lanjut memberikan pemahaman pada kepala sekolah dan tenaga pengajar.
“Jadi jangan dianggap dengan kedatangan saya ke sini lalu selesai. Kami tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali,” kata Pak Uu.
Uu menjelaskan, peristiwa perpeloncoan anggota Pramuka ini sebenarnya diluar lingkungan sekolah, yang terjadi pada 8 Januari 2022. Kegiatan tersebut berlangsung tanpa sepengetahuan dan izin dari sekolah.
Pak Uu menegaskan agar kepala sekolah, tenaga pengajar dan komite sekolah jangan lalai dalam memantau kegiatan para siswa, baik selama datang ke sekolah sampai jam akhir pembelajaran atau pun pada saat melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler.
“Saya minta kepada kepala sekolah untuk tidak lengah dalam mengawasi siswa-siswi. Bukan hanya pengawasan saat sekolah, tetapi juga diluar sekolah pun perlu ada komunikasi yang baik dengan orangtua,” ujar Pak Uu.
Dengan demikian ketika siswa berkegiatan minimal pihak sekolah mengetahui. Apalagi yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah seperti Pramuka.
Terkait permasalahan tersebut, Pak Uu berharap kepala sekolah dan tenaga pengajar untuk tidak menghalangi siswa berkreasi melalui ekstrakurikuler. Namun pihak sekolah tetap harus selalu memantau dengan penuh kehati-hatian, berkomunikasi, dan menekankan, bahwa kegiatan ekstrakurikuler itu harus mendapat izin dari sekolah.
“Jangan menutup kreativitas anak-anak untuk menjadi orang hebat, untuk menjadi orang kreatif, dan menjadi inovator di masa yang akan datang,” tuturnya.
“Mengapa saya mendorong anak-anak harus tetap kreatif dan menjadi inovator, karena citra suatu bangsa bergantung dari pendidikannya,” pungkas Pak Uu.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ciamis Slamet Buntara menuturkan, pihak sekolah telah berusaha untuk bertanggung jawab pada permasalahan tersebut, baik berupa pengobatan dan pemulihan trauma, serta bekerja sama dengan advokasi anak di Ciamis.
Menurut Slamet, pasca kejadian itu proses belajar mengajar di sekolah sama sekali tidak terganggu, bahkan berjalan dengan baik dan lancar dengan selalu mematuhi protokol kesehatan baik di kalangan siswa, maupun tenaga pengajar.
Pada kesempatan itu Pak Uu didampingi Kepala Sekolah SMAN 1 Ciamis dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIII juga menjenguk salah seorang korban. Pak Uu pun menghibur dan memberikan semangat untuk terus sekolah agar apa yang dicita-citakan dapat tercapai. (tie)