BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM –Sebanyak 140 peserta dari empat perguruan tinggi yang berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Tinggi (YPT) Pasundan mengikuti Rapat Kerja Tahun 2021 -2026, Senin (31/1/2022) di Aula Mandalasaba, Gedung Paguyuban Pasundan Jalan Sumatera 41, Bandung dengan tema ‘Menatap Masa Depan Yang Penuh Tantangan’.
“Raker ini sebagai salah satu agenda tahunan YPT dan dilakukan untuk membangun kebersamaan dalam menyusun rencana kerja startegis 2021-2026, dan ini sebagai penekanan dalam rangka terwujudnya renstra yang betul-betul dapat terlaksana terukur dan teranggarkan,” ujar Ketua YPT Pasundan Dr. H, Makbul Mansur, M.Si., yang ditemui disela pelaksanaan raker.
Dikatakannya, dari raker tersebut maka akan melahirkan program tahunan, yakni renop yang nantinya diimplemantesaikan oleh suluh universitas dan sekolah tinggi yang ada di bawah YPT Pasundan.
“Seharusnya raker ini dilaksanakan tahun lalu, namun karena situasi pandemi, baru bisa dilaksanakan tahun ini dan diikuti oleh empat perguruan tinggi yakni Universitas Pasundan, STH Sukabumi Pasundan, STKIP Pasundan Cimahi, dan STIE Pasundan, dengan total peserta 140 orang dari mulai Rektor, Ketua, Wakil Rektor, Wakil Ketua, Guru Besar dan juga staff dan jajaran lainnya,” papar Makbul.
Sementara itu, dalam sambutannya Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Prof,Dr. H.M Didi Turmudzi MS.i mengatakan, jika raker YPT Pasundan itu untuk merepesertasikan, mengkoreksi, dan menyempurkanan setiap kekurangan dan memperbaharui berbagai janji untuk memberikan pelayanan terbaik.
“Raker ini sebagai upaya untuk menegaskan kembali pengabdian Perguruan Tinggi yang ada dibawah Pasundan jika pengabdian itu adalah bagian dari ibadah kepada Allah SWT,” ujar Prof. Didi yang juga merupakan Dewan Pembina YPT Pasundan.
Prof Didi juga menegaskan jika raker akan membangun konstruksi masing -masing dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Peguruan Tinggi, terutama ditengah perubahan lingkungan secara global yang semakin besar sehingga dikatakan Didi mempengaruhi banyak hal termasuk pendidikan.
“Oleh karenannya perlu ada peningkatan kinerja karena saat ini materialisme dan hedonisme serta ideologi, sedang dipengaruhi berbagai hal. Sehingga pendidikan di Indonesia menjadi terpisah dari akhlak, moral, dan budaya. Oleh karena itu kebijakan YPT Pasundan agar akhlah dan budaya Sunda harus terus diperdalam, selain itu juga harus terus diterapkan keterampilan dan kepekaan sosial. Dan ini sudah saya sampaikan dimana visi dan misi Paguyuban harus dipulihkan dan diingatkan keseluruh jenjang pendidikan di Pasundan,” ujarnya sekaligus membuka acara Raker YPT Pasundan.
Sedangkan Kepala Bagian Umum LLDIKTI Wilayah 4 Jabar, Agus Supriatna Sos, MSi mengatakan, jika saat ini tantangan perguruan tinggi khususnya swasta, harus terus meningkatkan pembelajaran tata kelola perguruan tinggi.
“Kalau tidak bisa melakukan peningkatan mutu maka Perguruan Tinggi sekarang secara alamiah harus melakukan proses merger dalam upaya meningkatakan Perguruan tingginya. Meskipun kebijakan merger itu bukan mutlak, namun, itu harus dilakukan sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan,” tegasnya usai menjadi pembicara di Raker YPT Pasundan.
Agus menambahkan, saat ini kondisi Perguruan Tinggi di Jabar ada tiga macam, yakni yang hidup enggan mati tak mau, yang masih eksis, dan maju.
“Dan yang berat dan jadi konsen kami adalah yang stagnan atau hidup enggan mati tak mau, sehingga kami terus mendorong semua Perguruan Tinggi harus berinovasi meningkatakan tata kelola kalau tidak harus merger,” paparnya.
Harapannya untuk Pergurua Tinggi dibawah YPT Pasundan, agar bisa meningkatakan mutu pendidikan tinggi karena memang sudah menjadi sebuah keharusan apalagi diera revolusi industri saat ini.
“Tapi kami optimis YPT Pasundan apalagi melihat Unpas yang memiliki akreditasi A nantinya kami ingin Unpas memiliki akreditasi unggul dan nanti bisa diikuti oleh Perguruan Tinggi dibawah YPT Pasundan,” katanya. (tie)