BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pelatih Persikabo 1973 Liestiadi sempat merasa diuntungkan saat tahu sembilan pemain Persib Bandung tak bisa tampil, karena terpapar COVID-19. Namun, hal itu berbuah petaka karena Teja Paku Alam memberi pelajaran.
“Sebelum pertandingan kita merasa diuntungkan dengan banyak pemain di tim mereka tidak bisa main, tapi dalam pertandingan tadi bisa kita lihat, walaupun mereka memainkan pemain cadangan atau pemain muda, mereka main spartan,” kata Liestiadi.
Hasilnya, duel yang digelar di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu (29/1/2022) malam itu berujung kekalahan 0-1 bagi Persikabo. Persib dinilai berhasil memanfaatkan kelengahan pemain Persikabo. Itu terbukti dari satu gol yang bersarang ke gawang timnya.
Selain itu, dalam laga ini Liestiadi menyebut kiper Teja Paku Alam jadi pembeda. Sebab, di tengah bangkitnya Persikabo di babak kedua, berbagai serangan yang ada bisa dimentahkan. Bahkan, pertarungan sengit Ciro Alves dan Teja tak berbuah manis bagi Persikabo.
“Yang membuat pertandingan ini berbeda adalah Teja Paku Alam. Ada tiga sampai empat peluang clear dari kami (yang harusnya menjadi gol). Teja ini man of the match pertandingan malam ini. Kita menguasai pertandingan, yang jadi pembeda dari penampilan Persib adalah Teja, dia susah dijebol,” jelasnya.
Dia pun akan mengevaluasi kekalahan tersebut. Harapannya, Persikabo bisa lebih baik lagi dalam menatap laga-laga ke depan. Sehingga, Persikabo berharap bisa menembus papan atas klasemen sementara Liga 1 2021/2022.
Sementara itu, pemain Persikabo Ronaldo Rubener Wanma mengatakan para pemain sudah berusaha maksimal memenangkan laga. Namun, keberuntungan tidak berpihak pada timnya. Dia pun meminta maaf pada penggemar Persikabo dan berjanji bakal tampil lebih baik lagi.
“Kami mohon maaf untuk suporter kami, masyarakat Bogor. Ke depan kami akan perbaiki dan tidak akan mengulangi kesalahan seperti malam ini (29/1/2022). Kami berjanji ke depan lebih baik lagi,” tutur Ronaldo. (ors)