BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITB berkolaborasi dengan Rumah Amal Salman, mengembangkan desain dan prototipe tenda fleksibel untuk persiapan akan bencana alam.
“Ada dua tenda yang dibuat dalam program, yaitu truss tunnel dan lattice tunnel. Tenda truss tunnel merupakan alternatif desain tenda darurat pertama yang diproduksi tim kami dengan memanfaatkan sistem konstruksi knock-down. Tenda kedua yang dikembangkan adalah tenda lattice tunnel sebagai alternatif desain yang diproduksi dengan menggunakan struktur lattice pada rangkaiannya,” kata Pimpinan Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITB, Dr. Ing. Andry Widyowijatnoko, S.T, M.T., seperti dikutip PASJABAR dari laman itb, Rabu (2/2/2022).
Pada saat ini proses pengembangan desain dan pembuatan prototipe, perpaduan rekayasa keteknikan dan keilmuan praktis para tukang besi. Hasil yang didapatkan adalah dua prototipe sistem tenda knock-down yang mudah juga murah untuk diproduksi secara massal, serta mudah digunakan.
Kunci utama kesuksesan konstruksi adalah sistem modular variasi elemen minimal. Maka pengembangan tenda darurat harus tetap dilakukan, untuk menemukan solusi-solusi inovatif sebagai upaya peningkatan ketahanan kehidupan masyarakat Indonesia terhadap bencana.
Tenda truss tunnel menggunakan sistem konstruksi knock-down. Struktur tunnel dibentuk batang-batang yang membentuk lengkungan tunnel dan membentuk panjang tunnel, dengan jenis elemen batang dan sambungan yang minimal. Bentuk kelengkungan tunnel adalah segitiga atau truss merupakan geometri paling stabil.
Tenda memiliki karakteristik portabel dan modular, agar lebih mudah dan lebih cepat dikonstruksikan. Komposisi material daya tahan tinggi, untuk tenda adalah pipagalvanis digunakan sebagai materi utama rangka tenda, tali webbing atau kernmantle untuk bracing, dan kain cordura 1000D untuk membran tenda.
“Struktur pada tenda truss tunnel terdiri dari lima rangka utama yang dihubungkan elemen horizontal, tali bracing, dan membran. Rangka utama menahan beban lateral arah melintang yang merupakan gabungan dari rangkaian dua pipa yang saling mengakukan. Elemen horizontal, tali bracing, dan membran tenda sebagai penumpu beban lateral arah memanjang. Tali bracing dan membran tenda membantu memakukan tenda,” bebernya.
Tenda kedua yang dikembangkan, yaitu tenda lattice tunnel. Struktur lattice merupakan struktur diagrid yang menciptakan kekakuan struktur tanpa penambahan elemen struktur. Struktur ini hasil rekayasa desain untuk pengurangan berat, energi, dan waktu manufaktur yang diharapkan dapat menahan gaya lateral lebih baik. Terdapat juga sistem knock-down untuk menyederhanankan modul elemen utama. Dua jenis batang digunakan untuk memperkuat dan rangka bukaan di kedua ujung tunnel.
Material rangkai dan tali bracing tenda lattice tunnel sama dengan tenda truss tunel. Namun, tenda lattice tunnel menggunakan kain cordura 750D agar lebih ringan. Bentuk diagrid memungkinkan modifikasi panjang tenda yang lebih fleksibel.
“Kelebihan dari dua tenda tersebut adalah fitur respons beban lateral dan fleksibilitas penggunaan tenda, agar sesuai kebutuhan mitigasi bencana seperti posko relawan, klinik darurat, dan dapur umum. Ruang tenda yang tinggi juga membuat pemenuhan kebutuhan udara penghuni tenda dengan baik,” imbuhnya. (*/ytn)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…