BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Berdasarkan keputusan pemerintah pusat, Kota Bandung masuk tingkat kewaspadaa level 3, sehingga berlaku aturan untuk PPKM level 3.
“Setelah mendapatkan arahan dari Presiden, dan memutuskan Kota Bandung masuk level 3. Presiden menitipkan beberapa hal kepada pemimpin kabupaen/kota yang level kewaspadaannya kembali naik,” ujar Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana, kepada wartawan Senin (7/2/2022).
Yana mengatakan beberapa hal yang dititipkan presiden adalah, mempersiapkan berbagai ikhtiar dalam menghadapi peningkatan penyebaran omicron. Untuk itu, Yana mengatakan presiden meitipkan dua hal penting.
“Yang pertama adalah percepatan proses vaksinasi. Alhamdulillah, Kota Bandung mandapat apresiasi dari presiden karena capaian vaksin umum untuk dosis 1 sekitar 100 persen, dan dosis 2 mencapai 95 persen. Sedangkan untuk lansia capaian vaksin dosis 1 yaitu 90 persen dan dosis 2 sebesar 85 persen,” papar Yana.
Pesan presiden yang kedua adalah kembai menerapkan protokol Kesehatan secara leih ketat, minimal menggunakan masker. Untuk itu, lanjut Yana, pihaknya menindaklanjuti dengan mengadakan rapat terbatas dengan Gubernur Jabar dan pimpinan wilayah aglometasi Bandung Raya dan DKI.
“Kami mohon pertimbangan, meskipun ya memang dari pusat sudah ditetapkan bahwa Kota Bandung masuk PPKM level 3. Namun kami tetap meminta pertimbangan, mengingat capaian vaksin di Kota Bandung tinggi, selain itu pemulihan ekonomi juga tinggi, ditambah dengan penggunaan aplikasi peduli lindungi yang sudah dilakukan oleh hampir di semua kalangan secara merata,” paparnya.
Ia juga meminta warga yang terkonfirmasi COVID-19 dengan gejala ringan, untuk melakukan isolasi mandiri di rumah, sehigga tidak perlu ke rumah sakit. Karena rumah sakit diperuntukan pasien dengan gejala berat.
“Di sisi lain, dengan melakukan isolasi mandiri di rumah tidak membebani rumah sakit, juga tidak akan mempengaruhi BOR (bed occupancy rate,red) yang pada gilirannya mempengaruhi level PPKM di wilayah tersebut,” tuturnya.
Dengan kondisi seperti ini, Yana mengatakan, presiden dan gubernur meminta masyarakat tetap waspada namun tidak panik.
- Pengetatan
Disinggung mengenai pengetatan di beberapa tempat umum, Yana mengatakan, pengetatan yang dilakukan adalah pengurangan jam operasional dan kapasitas. Nantinya, Yana mengatakan perubahan itu akan tertuang dalam Perwal yang kemungkinan besar akan diganti setiap satu minggu atau dua minggu sekali.
“Inmendagri nya juga kan berubah setiap satu minggu sekali, mengingat kondisinya sekarang sangat dinamis dan mudah sekali berubah. Kita kan harus in line dengan inmendagri,” tambahnya.
Disinggung mengenai tingkat tracing, Yana mengatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bandung tracing yang dilakukan cukup tiggi. Demikian juga tracing yang dilakukan di lingungan Pendidikan.
“Namun kan data juga menyebutkan, dari 16 sekolah atau sekitar 2600 yang dilakukan tracing, yang terkonfimasi positif sebannyak 16 orang. Artinya memang sedikit, dibandingkan dengan yang tidak terpapar,” tegasnya.
Yana berharap, rendahnya angka positif di lingkungan sekolah, merupakan hasil dari semua proses-proses validasi termasuk penerapan protokol Kesehatan yang ketat.
“Meski demikian, kami tetap menerapkan protokol Kesehatan yang tinggi ,” tuturnya.
Berdasarkan data dari pusicov, Kota Bandung. Jumlah terkonfirmasi aktif di Kota Bandung per Senin 7 Februari 2022, sebanyak , 1.913 naik 11 kasus dari hari sebelumnya. Sedangkan ntuk yang terkonfirmasi sembuh sebanyak 42.741 naik 115 kasus dari hari sebelumnya, dan yang terkonfirmasi meninggal sebanyak 1.427.
“Dari data ini, sekitar 80 persen terpapar covid varian omicron,” ungkap Yana. (put)