HEADLINE

Kemendag Pastikan Stok Kedelai Aman, Masyarakat Diminta Maklumi Kenaikan Harga Tempe Tahu

ADVERTISEMENT

JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan  stok  kedelai  nasional  aman,  meski  terjadi kenaikan harga kedelai yang signifikan selama dua minggu terakhir.

“Menyikapi harga kedelai dunia yang masih cukup tinggi, Kemendag bersama seluruh pelaku usaha kedelai nasional akan terus berupaya menyediakan stok kedelai cukup untuk memenuhi kebutuhan industri  perajin  tahu  dan  tempe  menjelang  puasa  dan  Lebaran  2022.  Pemerintah  juga  meminta dukungan  importir  kedelai  untuk  konsisten  menjaga  harga  keekonomian  kedelai  impor  tetap terjangkau di tingkat perajin tahu dan tempe,” kata Direktur   Jenderal   Perdagangan   Dalam   Negeri Kemendag,   Oke   Nurwan seperti dikutip PASJABAR dari laman kemendag, Senin (14/2/2022).

Berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu kedua Februari 2022 mencapai  15,77  USD/bushels.  Harga  ini  diperkirakan  terus  naik hingga  Mei  yang  mencapai  15,79 USD/bushels dan mulai turun pada Juli sebesar 15,74 USD/bushels.

Kenaikan harga disinyalir akibat adanya kenaikan inflasi di negara produsen yang berdampak pada kenaikan harga masukan produksi, terjadi kekurangan tenaga kerja, dan kenaikan biaya sewa lahan. Selain  itu,  disebabkan  ketidakpastian  cuaca  di  negara  produsen  yang  mendorong  petani  kedelai menaikkan harga.

Stok kedelai

Sementara itu, total stok yang dimiliki Akindo tercatat sebesar 300 ribu ton. Jumlah ini berasal dari stok  awal  Februari  yang  tercatat  sebesar  160  ribu  ton  ditambah  pemasukan  pada  pertengahan Februari  sebesar  140  ribu  ton.

Jumlah  tersebut  diperkirakan  cukup  untuk  memenuhi  kebutuhan selama dua bulan ke depan (Februari–Maret 2022). Akindo berkomitmen untuk menjaga harga kedelai di tingkat importir sebesar Rp10.500 –11.500/kg pada Februari 2022 dan akan ditinjau kembali setiap akhir bulan berdasarkan perkembangan harga kedelai  dunia.

Hal  ini  dilakukan  guna  memberikan  kepastian  harga kedelai  kepada  perajin  tempe dan tahu serta menjaga situasi kondusif di tengah ketidakpastian harga kedelai dunia.

“Pemerintah berharap masyarakat dapat memaklumi dan menerima kenaikan harga tempe dan tahu  guna  menjaga  keberlangsungan  usaha  perajin  tempe dan  tahu  serta  pelaku  usaha  kedelai lainnya.  Mari  bersama  saling  bahu  membahu  dalam  mendorong  pemulihan  ekonomi  nasional, terutama pada saat pandemi Covid-19 saat ini,” tutupnya. (*/ytn)

Yatni Setianingsih

Recent Posts

Sustainability Bond bank bjb Oversubscribed Hingga 4,66 Kali

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…

10 jam ago

Sengit! Persib Kandaskan Borneo FC Lewat Gol Ciro Alves

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…

11 jam ago

Cucun Syamsurijal Laporkan Anggota DPRD Kab. Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…

11 jam ago

Cucun Syamsurijal: Pilkada Ibarat Sepak Bola

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…

12 jam ago

Peluang Emil Audero di Timnas Indonesia Kata Erick Thohir

WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…

13 jam ago

Insting Shin Tae-yong Terbukti di Laga Kontra Arab

WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…

14 jam ago