JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM– Berbuat baik tanpa alasan apa pun, dan berbahagia dengan membagikan kebahagiaan kepada sesama itulah motto dari Agus Lisnawati atau yang akrab disapa “Lisna”.
Nilai kebaikan itu selalu Lisna terapkan dalam kehidupannya, salah satunya dalam profesi yang tengah ia geluti sebagai mitra salah satu Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berhubungan dengan kependudukan.
Tidak hanya itu Lisna juga tercatat sebagai penulis beberapa buku, di antaranya buku Melarung Lara, yang berisi kumpulan sajak-sajak hasil curhatan dari teman-temannya di twitter.
Perempuan yang lahir di Bekasi, 18 Agustus 1985 ini juga menulis buku biografi tentang Pahlawan Revolusi Pierre Tendean yang bertujuan untuk memberikan banyak pengetahuan terhadap generasi muda sebagai referensi dalam belajar sejarah.
“Bagiku hidup itu harus disyukuri, apa pun yang terjadi, semua atas izin Yang Maha Segalanya yaa, tugas kita hanya bagaimana agar keberkahan yang kita miliki, menjadi berkah bagi banyak orang juga,” ujarnya kepada PASJABAR, Senin (28/2/2022).
Lisna juga bercerita bahwa ia senang membaca dan traveling ke tempat-tempat yang terpencil dan bertemu dengan orang-orang baru.
“Dari membaca, aku bisa menjelajah waktu bahkan mengetahui hal-hal yang tidak dapat aku jumpai secara langsung, dengan membaca juga kita bisa menyerap banyak informasi dan pengetahuan, serta kita dapat mencari tahu hal-hal baru yang belum bisa kita gapai,” terangnya yang saat ini berdomisili di Jakarta.
Penyuka warna hitam dan merah ini juga melanjutkan bahwa ia suka traveling ala backpacker dan mengunjungi desa-desa terpencil.
Dari perjalanan tersebut, ia bisa bertemu dengan banyak orang serta berkenalan dengan warga lokal, menikmati alam yang masih asri, dan tentu saja kuliner khas warga setempat yang selalu memiliki cita rasa khas yang berbeda-beda dari satu daerah dengan daerah lainnya.
“Untuk aktivitas di hari libur aku suka bersepeda atau kuliner kaki lima, bahkan melakukan perjalanan hehe …,” ungkap penyuka makanan pedas dan manis ini.
Soal cita-cita, Lisna berkata bahwa menjadi penulis adalah salah satu cita-citanya, sebab ia suka bercerita.
“Selain itu banyak dari perjalananku yang ingin aku sampaikan ke orang lain melalui tulisan. Dari menulis juga kita bisa bertemu dengan banyak orang baru, lho.” ucapnya.
“Tapi cita-cita yang belum terwujud masih ada sih, berkeliling dunia contohnya, hahaha …” imbuhnya.
Ke depan, lulusan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta pada jurusan Psikologi juga Keguruan dan Ilmu Pendidikan ini berharap semakin banyak orang yang peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitar.
“Selain itu, di Indonesia ini sedang banyak pemerataan pembangunan ya, jadi aku sangat berharap kita semua bisa menjaganya, termasuk keindahan-keindahan alamnya,” ujarnya.
“Kita juga lebih harus peduli lagi. Bukan hanya berhenti sampai di kita, tapi setidaknya dimulai dari diri kita, sehingga kita bisa memberikan contoh untuk generasi-generasi baru. Karena dengan segala kebaikan dan keindahan yang terjaga secara konsisten, maka kita bisa menikmatinya lebih lama, hingga di hari-hari yang akan datang termasuk untuk anak cucu kita nanti,” tandasnya.
Pemilik tinggi 153 CM ini juga berkata bahwa ia mengidolakan sosok Nabi Muhammad SAW.
“Nabi Muhammad SAW, karena Beliaulah tokoh paling terpuji yang segala kebaikan dapat diambil dari segala tentangnya. Tentang kasih sayang, cinta, hormat, keadilan, ketegaran, kebersahajaan, banyak hal lainnya. Tak terhingga kisah tentang beliau untuk dijadikan panutan, karena dari segala keteladanan beliaulah yang menjadikannya memang benar-benar manusia paling sempurna sepanjang masa,” paparnya.
“Nabi Muhammad SAW juga merupakan sosok yang menginspirasiku, karena apa pun hal yang beliau lakukan selalu mengagumkan bagiku yaa, sehingga beliau sungguh menginspirasi setiap hal dalam hidupku,” tambahnya.
Sulung dari dua bersaudara ini juga mengungkapkan bahwa keluarga selalu menjadi penyemangat dalam menjalani hidup.
“Aku gak selalu fight, kadang ada saat di mana aku merasa lelah. Tapi setelah lelah hilang, aku merasa bahwa segala hal yang belum selesai harus dilanjutkan. Keluarga adalah lapisan pertama yang membuatku ingin terus berusaha sebaik dan semampu yang aku bisa. Karena bagaimanapun, do’a, ridha, dan dukungan mereka adalah yang terbaik,” pungkasnya. (tiwi)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Usai kalahkan Lion City secara dramatis dalam laga AFC Champions League Two…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Diana Mustika Dewi, atau yang akrab disapa Diana, adalah mahasiswa semester V jurusan…
FOTO KPU Bandung Gelar Perhitungan Suara BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Lulusan terbaik Program Doktor Pascasarjana Unpas, Endah Marlovia, ingin mengejar gelar Profesor…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Wakil Menteri UMKM, Helvi Yuni Moraz, meminta lulusan Universitas Pasundan (Unpas) memanfaatkan…
Oleh: Dr. H. Deden Ramdan, M.Si, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unpas (Negarawan dalam Pilkada Serentak…