JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM – Untuk memasuki masa transisi atau endemi COVID-19, Indonesia harus memiliki 3 modal dasar. Yaitu cakupan vaksinasi, kepatuhan protokol kesehatan dan ketahanan fasilitas kesehatan. Upaya ini, harus dilakukan dengan tidak meningkatkan potensi penularan dan harus dalam koridor yang aman.
“Seperti berbagai penyakit yang pernah merebak di dunia sebelumnya, pada akhirnya kita pun harus tetap melanjutkan kegiatan masyarakat di tengah pandemi COVID-19 yang sudah dihadapi oleh dunia selama 2 tahun ini,” Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, seperti dikutip PASJABAR dari laman covid19, Jumat (4/3/2022)
Selain angka kasus, keputusan melonggarkan pembatasan juga didasari cakupan vaksinasi dosis lengkap yang melebihi 70 persen populasi. Lalu, kesiapan pelonggaran juga didukung terjaminnya ketersediaan pelayanan kesehatan yang baik.
Dari ketiga negara tersebut, Indonesia bisa berkaca sejauh mana kesiapan transisi menuju pelaksanaan kegiatan masyarakat yang aman COVID-19. Jika melihat kondisi kasus, mulai menunjukkan sedikit penurunan. Dari yang sebelumnya meningkat tajam bahkan lebih tinggi dibanding gelombang kedua.
Sementara tren angka kematian naik mengikuti tren kenaikan kasus. Tetapi, kenaikannya masih jauh lebih rendah dibanding gelombang kedua. Hanya saja, saat ini tren kematian belum menunjukkan penurunan. Lalu, angka keterisian tempat tidur (BOR) juga lebih rendah dibanding gelombang sebelumnya.
Sementara dari cakupan vaksinasi dosis lengkap di Indonesia sudah mendekati 70 persen dari sasaran yang ditetapkan Kementerian Kesehatan. Angka ini sudah tergolong tinggi, namun mengingat dari telaah kekebalan komunitas cakupan vaksin booster harus terus ditingkatkan. Sebab, kekebalan komunitas harus dipastikan tetap tinggi meskipun cakupan vaksinasi sudah memadai.
Terakhir, dari sisi kapasitas kesehatan, Indonesia memiliki 57.892 fasilitas isolasi terpusat yang tercatat oleh Kodam dan BPBD di seluruh daerah. Per 28 Februari 2022, terdapat pula 100.490 total tempat tidur tersedia untuk COVID-19.
Ditambah pula, Indonesia per 22 Februari 2022, memiliki 985 laboratorium pemeriksa COVID-19 yang tercatat oleh Litbangkes. Angka ini sudah jauh lebih tinggi dibandingkan kesiapan kapasitas Indonesia pada masa awal pandemi.
Selain ketiga indikator utama tersebut, ciri khas penanganan Indonesia yaitu pengendalian berlapis dan menyeluruh yang telah diterapkan sejak awal. Seperti pertahanan terhadap importasi kasus dari luar negara dengan kebijakan berlapis terhadap pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dengan syarat testing dan vaksin, karantina, hingga entry dan exit test.
Lalu, pengendalian kasus di dalam negeri, utamanya pengendalian aktivitas masyarakat dan penegakan disiplin protokol kesehatan melalui kebijakan pelaku perjalanan dalam negeri, PPKM kabupaten/kota, Satgas Fasilitas Publik 3M, serta PPKM Mikro.
Tentunya pencapaian ketiga modal dasar tersebut menjadi hal yang sangat baik diupayakan bersama selama pandemi 2 tahun terakhir. Namun, dalam transisi menuju masyarakat produktif aman COVID berkelanjutan, ketiga modal tersebut harus terus dipertahankan bersama.
Kasus positif yang mulai menunjukkan penurunan harus dipertahankan terus menerus. Dan perlu diperhatikan masih ada 19 provinsi baik di Jawa-Bali maupun di luar Jawa-Bali yang kasusnya naik ditengah menurunnya tren kasus nasional. Selain itu, cakupan vaksinasi dosis lengkap yang sudah mendekati 70 persen harus terus ditingkatkan semaksimal mungkin dan juga terus mengejar cakupan vaksin booster. Kepada masyarakat diminta segera vaksinasi dosis ke-2 bagi yang belum melakukannya. (*/ytn)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…