BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan, petani cenderung identik dengan kondisi finansial yang kurang sejahtera, sehingga minat masyarakat untuk menggeluti profesi di bidang pertanian sangat rendah.
Untuk itu Uu mengatakan, Pemerintah Provinsi Jabar menggagas Program Petani Milenial, sebagai inovasi di bidang pertanian yang bertujuan untuk mendongkrak semangat masyarakat, khususnya bagi generasi muda untuk mulai bertani dengan sentuhan kecanggihan teknologi.
“Petani identik dengan keluarga yang kurang sejahtera, maka orang saat ini cenderung tidak semangat lagi berkutat di bidang pertanian,” ujarnya.
“Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan pertanian mengadakan inovasi-inovasi di bidang pertanian, termasuk didalamnya adalah Program Petani Milenial,” tuturnya.
Uu menilai, Program Petani Milenial berperan penting dalam meningkatkan kemampuan para petani, terutama terkait teknologi pertanian.
Teknologi pertanian
Pengetahuan ini, katanya, diberikan oleh pemerintah, maupun melalui Program Social Corporate Responsibility (CSR) perusahaan guna meningkatkan kualitas produksi petani, seperti yang dilakukan dengan EdenFarm.
“Teknologi pertanian mutlak harus dikuasai oleh para petani, yang diberikan pendidikannya oleh pemerintah, maupun CSR perusahaan karena memang kalau tidak meningkatkan produksi dengan pemanfaatan teknologi, petani kita akan semakin tertinggal,” bebernya.
CEO EdenFarm David Setyadi Gunawan mengaku sering mendapatkan anggapan, bahwa keluarganya kurang sejahtera.
Ironi inilah yang mendorong David berkomitmen meningkatkan taraf hidup para petani melalui teknologi Eden Collection Facility (ECF).
ECF merupakan sentra komoditas EdenFarm yang tak hanya mengoptimalkan rantai pasok, melainkan juga memberikan pendampingan kepada petani dengan skema pola tanam yang terstruktur, dan secara kontinu menyerap hasil produksi dari komoditas pertanian setempat.
“ECF bukan hanya berfungsi untuk mengumpulkan bahan pangan hasil para petani, tetapi juga berfungsi sebagai sarana penelitian. Tujuannya adalah supaya ilmunya bisa dikomunikasikan kepada petani dan meningkatkan hasil panennya, sehingga meningkatkan pendapatannya juga,” jelas David.
“Kami sangat mengapresiasi Program Petani Milenial milik Pemprov Jabar. Kami sangat bersyukur, bahwa pemerintah bisa melihat akar masalah itu. Dengan demikian doa kami dari manajemen, ECF bisa menjadi corong untuk membantu para petani di Jabar,” ungkapnya.
David menjelaskan, EdenFarm menyalurkan tak kurang dari satu ton sayuran segar hasil petani di seluruh Jawa setiap bulannya. Total jumlah hasil produk dari Petani Milenial yang diserap oleh EdenFarm sudah mencapai sekitar 70 ton hasil panen.
“Itu pun proporsinya masih kecil. Celahnya masih banyak yang bisa kita serap dari Petani Milenial, maupun petani di sekitar (lokasi) ECF,” kata David. (*/ytn)