BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Indag Jabar, Eem Sujaemah mengatakan stok kedelai, saat ini mencapai 300 ribu ton.
Dengan rincian 150 ton sudah tersedia di gudang importir, sisanya sudah siap dikirim. Jadi menurutnya, pengusaha tahu tempe tidak perlu khawatir akan stok kedelai.
Namun, kata Eem, ada kenaikan harga kedelai impor, yang bakal berdampak pada kenaikan harga tahu dan tempe. Atau ukurannya akan diperkecil agar harga tidak naik di tingkat konsumen.
Terkait minyak goreng, harga di pasar ritel dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, tetapi diakui terjadi kekosongan pasokan. Untuk mengatasinya, kegiatan Operasi Pasar khusus minyak goreng juga sudah dilakukan di sejumlah lokasi di Jabar.
“Dalam seminggu, kami tiga kali lakukan evaluasi terkait operasi pasar minyak goreng. Memantau pasar ritel dan pasar tradisional. Estimasi ketersediaan kami tahun ini sekitar 531.712 liter,” ucap Eem.
Sementara untuk mengendalikan harga dan stok kebutuhan pokok saat Ramadan dan Idulfitri, pihaknya akan menggelar Operasi Pasar murah bersubsidi bekerja sama dengan PT Agro Jabar serta Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar.
Terkait harga kebutuhan pokok, kata Eem, stok dan ketersediaan cukup aman. Hanya beberapa yang saat ini mengalami kenaikan karena produksi berkurang, seperti cabe merah yang naik tajam hingga 30 persen pada Februari dibandingkan Januari. Beberapa komoditas pun mengalami kenaikan harga namun masih wajar, seperti beras, bawang merah, bawang putih, daging sapi, dan daging ayam. (*/ytn)