BANDUNG,WWW.PASJABAR.COM–Program Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) menggelar sidang terbuka Promosi Doktor Ade Sudrajat mahasiswa program doktor Ilmu Sosial pada Kamis (10/3/2022).
Acara yang berlangsung di Aula Mandalasaba dr.Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No 41 Kota Bandung ini diketuai oleh rektor Unpas, Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf, Sp., M.Si., M.Kom.IPU
Adapun disertasi yang disidangkan berjudul “Collaborative Governance Sebagai Upaya Penguatan Program Corporate Social Responsibility Bidang Kesehatan di Kota Bandung”.
Tim promotor diketuai oleh Prof. Dr. H. Kamal Alamsyah M.S. dan Dr. H. Thomas Bustomi M.Si. sebagai anggota.
Ade memaparkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) perusahaan di bidang kesehatan di Kota Bandung yang sampai saat ini belum efektif.
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif.
Adapun pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi.
Sedangkan Teknik analisis data yang digunakan adalah Analytical Hierachy Prosess (AHP), dengan tujuan mengukur kekuatan, prioritas, dan konsistensi dari berbagai kriteria dan alternatif pada setiap dimensi, yaitu focus pada penelitian Collaborative Governance yang ditentukan oleh system Context, Driver dan Collaboration Dynamics.
“Hasil penelitian menyatakan bahwa Program Corporate Social Responsibility Bidang Kesehatan di Kota Bandung belum efektif, oleh karena itu untuk meningkatkan agar program Corporate Social Responsibility lebih efektif, sebagai Novelty dari Disertasi ini, yaitu perlunya teori Emerson dan Nabatchi, dilengkapi dengan proses kerjasama, yang terdiri dari tiga tahap, penentuan masalah, penentuan arah dan implementasi,” urainya.
Novelty dari Disertasi tersebut sambung Ade, merupakan synthesis dari teori Emerson dan Nabatchi dan teori Ansell and Gash, khususnya dimensi Collaborative Process, sebagai upaya efektivitas implementasi program Corporate Social Responsibility Bidang Kesehatan di Kota Bandung.
“Faktor-faktor yang menghambat dalam melaksanakan program Corporate Social Responsibility bidang kesehatan di Kota Bandung, diantaranya, muncul ketidak percayaan atau distrust pihak perusahaan kepada tim pemerintah. karena banyaknya program yang direncanakan untuk dilakukan, sedangkan sumberdaya yang dimiliki relatif terbatas,” ujarnya.
“Perwakilan dari pihak pemerintah dalam Tim TJSL terkesan memiliki kekuasaan yang lebih tinggi untuk memberikan “perintah” kepada pihak perusahaan dan pihak akademisi dan masih rendahnya motivasi para pelaksana program TJSL, yang disebabkan oleh kurang tersedianya fasilitas yang mendukung,” imbuhnya.
Ade melanjutkan bahwa model yang sesuai terkait dengan Collaborative Governance sebagai upaya penguatan program Corporate Social Responsibility bidang kesehatan di Kota Bandung adalah dengan mengoptimalkan dan memodifikasi model yang diadopsi dari Emerson & Nabatchi (2015) dan Ansell & Gash (2008).
“Hasil dari adopsi tersebut pada gilirannya dapat menjadi patokan awal dalam melaksanakan programprogram CSR lainnya atau program-program lain sejenis, baik di Kota Bandung maupun di wilayah lain,” tandasnya.
Hasil dari sidang ini Ade Sudrajat dinyatakan lulus dengan IPK 3,62 dan hasil yudisium sangat memuaskan.
Ade mengungkapkan bahwa selama berkuliah di Unpas ia merasa nyaman dengan pengajarannya penuh dengan kekeluargaan.
“Alhamdulillah Unpas sesuai mottonya dan juga mengutamakan sistem kekeluargaan dalam belajar mengajar, sekolah seperti di rumah sendiri, di rumah orang tua. Para dosen sangat melayani dan mengayomi mahasiswa, sehingga kami merasa betah dan tidak ada faktor yang membuat gundah gulana atau bosan semuanyaserba kekeluargaan,” tandasnya.
Ade pun berharap bahwa ke depan Pascasarjana Unpas, yang sudah baik akan terus meningkat, baik kapasitas, kapabilitas maupun pelayanan publik di bidang pendidikan. (tiwi/tie)