BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Wahidin mengungkapkan, angka prevalensi stunting di Jabar hingga tahun 2021 mengalami penurunan cukup signifikan. Dari 31,5 persen pada 2018, angka stunting Jabar kini berada di angka 24,5 persen.
“Prevalensi stunting di Jabar tahun 2021 sebesar 24,5 persen, angka ini menurun cukup signifikan dibanding tahun 2018 yaitu 31,5 persen,” katanya, Jumat (10/3/2022)
Namun angka prevalensi ini terbilang cukup tinggi, mengingat jumlah penduduk Jabar merupakan yang terbesar se-Indonesia.
“Meskipun Jabar secara persentase bukan yang tertinggi, tetapi secara angka absolut karena penduduknya terpadat se-Indonesia maka angkanya cukup tinggi,” ujar Wahidin.
Disparitas antarkabupaten/kota juga masih lebar. Kendati tak merinci nama daerahnya, Wahidin menyebut ada dua daerah di Jabar yang angka prevalensi stunting sudah di bawah 14 persen. Namun ada juga empat daerah yang angkanya mencapai 30 persen.
“Disparitas antarkabupaten/kota masih cukup lebar artinya di satu sisi sudah baik namun ada juga yang masing cukup tinggi,” sebutnya.
Untuk itu, lanjut Wahidin, diperlukan sosialisasi masif terkait Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting (RAN Pasti) di Jabar. Sosialisasi ini bertujuan mendapatkan komitmen dari para kepala daerah dan jajarannya dalam upaya penurunan stunting. (*/ytn)