CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Sabtu, 27 September 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home PASBUDAYA

Sejarawan Musik Unpad Sebut Industri Musik Indonesia Bisa Tiru Korsel

Yatni Setianingsih
12 Maret 2022
Tiga Anggota BTS Positif COVID-19, Begini Kronologisnya

(foto : instagram @bts.bighitofficial)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dosen Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Dr. R. M. Mulyadi, M.Hum., menilai industri musik Indonesia  bisa meniru kesuksesan industri pop Korea Selatan (Korsel). Ketika industri manufaktur mulai dihantam, Korea Selatan melihat industri kreatif berpotensi dikembangkan lebih luas.

“Korea melihat ada keuntungan ekonomi, bahwasanya industri musik itu adalah industri besar,” katanya seperti dikutip PASJABAR dari laman unpad, Sabtu (12/3/2022).

Sampai saat ini, industri musik dan film Korsel terus meluas. Lucky melihat, invasi industri kreatif Korsel tidak hanya soal ekonomi belaka. Ada diplomasi budaya yang dibawa, sehingga mampu meningkatkan hubungan bilateral dengan negara lainnya.

Baca juga:   Daftar Nama 13 Guru Besar Baru Unpad yang Dikukuhkan

“Indonesia harusnya sudah bukan lagi wacana,” imbuhnya.

Ia mengisahkan di era 1960 hingga akhir 1970-an musik Indonesia telah membawa pengaruh bagi kebiasaan mendengarkan lagu pada masyarakat Malaysia. Pada masa itu, sekira 60 persen lagu-lagu yang diputar di Malaysia merupakan lagu Indonesia.

“Hal ini menjadikan habit bagi orang Malaysia dalam mendengarkan musik, mereka akhirnya terbiasa mendengarkan musik Indonesia,” sambungnya.

Ia menuturkan, selain produksi rekaman yang masif, kebijakan pemerintah saat itu dinilai menguntungkan industri musik Indonesia. Kebijakan politik Presiden Soekarno yang melarang lagu-lagu Barat akhirnya mendorong lagu-lagu lokal berkembangkan. Hal ini menjadi nilai tambah bagi industri musik Indonesia di era 60-an.

Baca juga:   Fikom Unpad Kembali Kukuhkan 3 Guru Besar

Pengamat sejarah musik yang pernah meneliti industri pop Malaysia tersebut memaparkan, berbeda dengan Indonesia, Malaysia tidak memiliki kebijakan seperti itu. Apalagi, sudah banyak perusahaan rekaman asing yang beroperasi pada era tersebut. Praktis, kekuatan musik lokalnya tidak sekuat Indonesia.

Faktor lainnya, Indonesia pernah meminjamkan koleksi piringan hitam miliki Radio Republik Indonesia (RRI) ke Malaysia. Hal ini yang membuat lagu-lagu Indonesia banyak diputar di negeri Jiran.

Baca juga:   Jack Don’t Swim dari FPIK Unpad Ikut Blue Tech Accelerator Program 2022

Di era Orde Baru, kendati kebijakan politiknya tidak seketat Soekarno, industri musik berhasil menjadi salah satu penyumbang pajak terbesar di Indonesia. Akhir 1970-an, banyak musisi yang “menyadari” untuk berkiprah sepenuhnya di industri musik.

Sejarawan musik ini memaparkan, sebelum akhir 1970-an, musisi belum dianggap sebagai profesi, tetapi hanya sebatas hobi. Banyak grup musik yang bubar karena personelnya memutuskan untuk melanjutkan studi atau membuka usaha.

“Contohnya ada biduanita sewaktu diwawancara wartawan masih ditanya cita-citanya apa. Padahal dia sudah jadi penyanyi dan membuat beberapa album,” pungkasnya. (*/ytn)

Print Friendly, PDF & Email
Editor:
Tags: industri musikK-popunpad


Related Posts

Cyber Notary kenotariatan
PASPENDIDIKAN

Dirjen AHU: Cyber Notary Jadi Masa Depan Layanan Kenotariatan di Indonesia

25 Agustus 2025
Mahasiswa Baru Unpad
PASPENDIDIKAN

11.375 Mahasiswa Baru Unpad Tahun Akademik 2025/2026 Dilantik Rektor

11 Agustus 2025
IKANO, UNPAD dan Kemenkumham Dorong Optimalisasi Kekayaan Intelektual untuk Daya Saing Negeri di Era Digital
PASPENDIDIKAN

IKANO, UNPAD dan Kemenkumham Dorong Optimalisasi Kekayaan Intelektual untuk Daya Saing Negeri di Era Digital

26 Mei 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Makan Bergizi Gratis
HEADLINE

Program Makan Bergizi Gratis Masih Disambut Positif Siswa Bandung

26 September 2025

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Meski menuai sorotan publik akibat kasus keracunan massal di sejumlah daerah, program Makan Bergizi...

Penyitaan Buku, Penyitaan Akal Sehat

Penyitaan Buku, Penyitaan Akal Sehat

26 September 2025
Banjir Antapani Kidul

Pemkot Bandung Tertibkan Bangunan Liar Demi Atasi Banjir Antapani Kidul

26 September 2025
Dosen ITB

16 Dosen ITB Masuk Daftar World’s Top 2% Scientists 2025

26 September 2025
Persita Tangerang

Para Pemain Mahal Persita Tangerang yang Bisa Bikin Persib Menderita

26 September 2025

Highlights

16 Dosen ITB Masuk Daftar World’s Top 2% Scientists 2025

Para Pemain Mahal Persita Tangerang yang Bisa Bikin Persib Menderita

Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, 1.141 Pelajar Jadi Korban

Head to Head Persita Vs Persib: Maung Bandung Digdaya

Sektor Bahaya Persita yang Diantisipasi Pelatih Persib Bandung

Rail Clinic PT KAI Layani Ratusan Warga di Stasiun Manonjaya Tasikmalaya

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.