BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Senat Mahasiswa STIE Pasundan menggelar bakti sosial bagi anak-anak pejuang kanker dengan tema “Nuraga Abhipraya” di Rumah Pejuang Kanker Ambu , Jl. Bijaksana Dalam nomor 11 Kota Bandung, Sabtu (12/3/2022).
Ketua Senat Mahasiswa STIE Pasundan, Ade Handriansyah mengungkapkan bahwa Nuraga Abhipraya berasal dari bahasa Indonesia dan Sansakerta yaitu berbagi rasa dan harapan dengan tujuan sebagai manusia yang mempunyai rasa dan harapan.
“Kita senantiasa merasakan apa yang menjadi harapan sehingga terciptanya kebahagiaan dalam diri kita,” terangnya kepada PASJABAR.
Ade mengatakan bahwa bakti sosial ini merupakan rangkaian pertama dari tiga rangkaian kegiatan bakti sosial yang akan diadakan Senat Mahasiswa STIE Pasundan sebagai bentuk pengimplementasian Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Sementara itu, rangkaian kegiatan pertama pada Sabtu, terdiri dari 3 fokus utama diantaranya edukasi, berbagi keceriaan dan play sharing bagi anak-anak pejuang kanker.
“Kegiatan bakti sosial ini sangat istimewa karena tidak hanya sebagai bentuk kepedulian saja, tetapi juga memberikan sebuah interaksi berupa sharing dan games guna meningkatkan semangat, motivasi, dan suasana yang ceria,” tandasnya.
Ade melanjutkan bahwa pihaknya memilih Rumah Pejuang Kanker Ambu sebagai sasaran dari kegiatan bakti sosial tahun ini karena ingin menebar semangat dan rasa syukur terhadap cita-cita dan harapan di tengah masyarakat.
“Di samping itu juga sebagai inspirasi bagi masyarakat terutama kami, senat itu sendiri untuk terus berjuang dalam berbagai situasi dan kondisi agar tetap berprestasi,” tandas Ade Handriansyah.
Sementara itu, ada sekitar 30 orang pasien anak yang berada di Rumah Pejuang Kanker Ambu, adapun alasan didirikannya rumah singgah tersebut karena pengelola yang akrab disapa Ambu sebagai seorang ibu yang pernah merasakan sedih dan pahitnya kehilangan anak karena kanker.
“Ambu pernah kehilangan satu orang anak, dan Allah menggantinya dengan beratus-ratus anak untuk Ambu rawat,” ungkap Ambu.
“Dari kejadian tersebut Ambu mendapat panggilan jiwa sebagai bentuk rasa syukur untuk merawat pasien-pasien penderita kanker dari umur anak-anak hingga dewasa dengan rumah pelayanan gratis,” imbuhnya.
Rumah Pejuang Kanker Ambu memberikan pelayanan tidak hanya untuk wilayah Bandung saja, pasien dari luar kota pun terus berdatangan.
Untuk fasilitas yang disediakan berupa tempat tinggal, makanan, hingga transportasi untuk pengobatan ke beberapa rumah sakit.
Acara ini pun ditutup dengan saling memberi harapan serta berfoto bersama para pejuang kanker.
Anak-anak tersebut bersama dengan Senat STIE Pasundan pun saling memberi harapan agar saling menguatkan antar satu sama lain. Di samping itu turut diberikan santunan berupa uang tunai dan sembako kepada Rumah Pejuang Kanker Ambu untuk membantu mereka yang tinggal di rumah singgah. (*/tiwi)