BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Bupati Bandung Dadang Supriatna memberikan edukasi langsung kepada masyarakat yang ditemuinya, tentang program-program pada Visi Kabupaten Bandung Bedas.
Edukasi yang disampaikan orang nomor satu di Kabupaten Bandung tersebut dilaksanakan saat bersilaturahmi dengan masyarakat pada kegiatan PAC Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Rancaekek di Pondok Pesantren Al- Hikmah Desa Nanjung Mekar Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Minggu (13/3/2022).
Cara Bupati Dadang Supriatna memberikan edukasi Visi Bandung Bedas agar mudah dipahami masyarakat, yaitu dengan bertanya langsung kepada masyarakat tentang apa yang sudah disampaikannya melalui sambutan atau penuturannya. Fatayat NU pun dengan antusias memberikan tanggapan dari setiap pertanyaan yang dilontarkan Kang DS sapaan akrab Dadang Supriatna, di sela-sela pelaksanakan Festival Seni Qosidah Tradisional dan Tabligh Akbar se-Kecamatan Rancaekek.
Ia mengatakan kunjungannya ke Pondok Pesantren Al- Hikmah adalah yang ketiga kalinya. Ia menyampaikan Visi Kabupaten Bandung Bedas (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera), dengan harapan program itu bisa dipahami langsung oleh masyarakat. Hal itu dalam upaya mewujudkan Bandung Bedas.
“Masyarakat Kabupaten Bandung harus bangkit (dari keterpurukan), dan edukatif. Edukatif (pendidikan) bagian dari muatan lokal, di antaranya pendidikan moral Pancasila yang harus dipahami oleh generasi penerus. Pendidikan atau edukasi, khususnya untuk anak-anak TK sampai SMA/SMK mengenali atau mempelajari bahasa Sunda,” tutur Dadang Supriatna.
Ia berharap urang Sunda jangan sampai melupakan bahasa Sunda. Kang DS, juga berharap masyarakat Kabupaten Bandung harus bisa membaca dan memahami Al-Quran.
“Berdasarkan survei baru 18 persen yang bisa membaca Al-Quran, makanya Saya memberikan uang insentif kepada guru ngaji untuk mendidik anak-anak kita supaya bisa memahami pendidikan agama, di antaranya membaca Al-Quran,” tuturnya.
Menurutnya, saat ini berdasarkan hasil pencatatan Kabagkesra Kabupaten Bandung memikiki 23.000 ustadz/ustadzah di wilayah kerjanya. Sebanyak 12.600 ustadz/ustadzah lebih yang sudah mendapatkan uang insentif Rp 350.000/orang plus BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan.
Dikatakannya, BPJS Ketenagakerjaan itu untuk para guru ngaji yang sudah meninggal dunia mendapat asuransi jiwa Rp 42 juta/orang, sedangkan BPJS Kesehatan untuk pelayanan kesehatan bagi kepala keluarga, istri dan dua anaknya.
“Pemberian uang insentif itu sebagai salah satu bentuk dukungan bagi para ustadz dan ustadzah, yang sehari-harinya terjun langsung merpebaiki akhlak dan moral generasi penerus bangsa di Kabupaten Bandung. Jangan sampai anak-anak melawan kepada orang tuanya, atau berbuat yang tidak diharapkan kepada orang tuanya,” kata Kang DS.
Ia mengatakan pemberian uang insentif guru ngaji sudah dilaksanakan saat dirinya menjadi Kepala Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang. Kang DS juga sudah memberikan bantuan pinjaman dana bergulir tanpa bunga sebesar Rp 40 miliar. Masing-masing mendapatkan bantuan Rp 2 juta per orang/pelaku usaha.
“Bantuan pinjaman dana bergulir ini untuk mencegah bank emok yang sedang merajalela di Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Selanjutnya Beliau mengatakan di Rancaekek akan dibangun SMP dan SMA baru. Hal itu untuk meningkatkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat. Di Kabupaten Bandung sudah didirikan 8 SMP baru pada 2021, dan tahun 2022 akan didirikan sekolah baru lagi, yaitu SMP dan SMA.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Al Hikmah Rancaekek Ayi Rohman berharap doa dari Bupati Bandung.
“Pesantren mugia Enggal beres, sudah tiga tahun membangun. Kantun bereskeun,” ungkapnya. (ctk)