BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama, terus melakukan upaya ikhtiar dalam memberikan edukasi kepada masyarakat Kabupaten Bandung, terkait bencana hidrometeorologi.
“Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang diakibatkan oleh parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembaban, dan temperatur,” kata Uka Suska dalam keterangannya pada saat mendampingi Bupati Bandung Dadang Supriatna meninjau bencana longsor di Desa Bojong Kecamatan Nagreg, Senin (14/03/2022.)
Karena itu, BPBD menekankan kepada semua aparat kewilayahan di 31 kecamatan, 270 desa, dan 10 kelurahan di Kabupaten Bandung untuk bersiaga mengantisipasi bencana hidrometeorologi.
“Seperti angin kencang, banjir dan longsor. Terutama bagi wilayah yang rawan bencana,” ucapnya.
Uka Suska menuturkan, wilayah potensi banjir terdapat di 20 kecamatan yang tersebar di beberapa desa.
“Wilayah potensi longsor terdapat di 24 kecamatan dan wilayah potensi banjir bandang terdapat di 13 titik lokasi,” sebutnya.
Uka Suska menghimbau kepada sejumlah pihak untuk tetap waspada dan terus meningkatkan kesiapsiagaan karena bencana tak bisa dicegah dan dihalangi.
“Walau demikian harus tetap meningkatkan kewaspadaan, dalam upaya mengurangi resiko bencana,” ujarnya.
Dikatakannya, penanganan bencana bukan tanggungjawab pemerintah daerah saja, tetapi tanggungjawab seluruh komponen masyarakat.
“Melalui program pembangunan pentahelix semua ikut terlibat dan bertangungjawab,” katanya.
Apabila terjadi bencana, lanjut Uka Suska, secepatnya untuk segera melaporkan ke aparat setempat atau melalui call center Pusdalops BPBD Kabupaten Bandung 08516290112 atau 087722110019,” terangnya.
Selanjutnya, ia mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kembali ronda malam di wilayah masing-masing.
“Dilarang membuang sampah sembarangan dan hindari alih fungsi lahan, meningkatkan kerja bakti terutama normalisasi saluran air di wilayah masing-masing,” tutupnya. (uby)