BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi kebut – kebutan dipertontonkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang kerap disapa Emil ini di Mataram, Lombok. Motor yang dipakai Emil pun tak main – main yakni berjenis motor perang tua tahun 40-an bermerek URAL bersespan atau sidecar.
Aksi kebut – kebutan Emil tak sendirian, ia bersama motoris Legendaris asal Jawa Barat Tjetjep Euyong Heriyana, Minggu (20/3/2022).
Tjetjep merupakan pembalap asal Jabar yang mendapat tiket khusus ke GPMandalika dari pemerintah Jawa Barat.
Emil terlihat mencondongkan badannya kedepan seakan menancapgas bak pembalap di Moto GPMandalika dan aksinya ia tulis di isntagram pribadinya @ridwankamil.
Berikut kutipannya :
WUZZZ….KE MANDALIKA,
Mengantar pahlawan pembalap legendaris Indonesia asal Jawa Barat, Pak Tjetjep Euyong Heriyana pake motor perang tua tahun 40-an bermerek URAL bersespan atau sidecar.
Tapi itu tidak mungkin. Ini hanya jalan-jalan di seputaran Kota Mataram.
“Kurang cepet pak Gub,” katanya.
“Saya dulu bisa 225 km/jam,” lanjut beliau sambil tertawa lepas. 😂🤣
Siap pak. Yang penting Sehat-sehat Pak Tjetjep.
#janganlupabahagia
#jabarjuara #indonesiajuara
Aksi Emil bersama pembalap legendaris itu pun mendapat sekitar 21 ribu like dari followernya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menuturkan, tiket tersebut sebagai bentuk apresiasi kepada Tjetjep yang merupakan mantan pembalap motor nasional asal Jawa Barat. Menurutnya, Tjetjep sudah mengharumkan nama Indonesia di ajang balap motor pada 1970-an.
“Pak Tjetjep ini orang yang punya minat kuat di bidang otomotif. Prestasi beliau diakui dunia. Jadi, ini bentuk apresiasi dari Pemda Provinsi Jabar untuk beliau yang sudah sangat berjasa membawa nama negara,” kata Kang Emil.
“Terima kasih banyak Pak Gubernur. Saya enggak bisa ungkapkan apa-apa. Pokoknya saya senang sekali. Karena selama ini hanya bisa melihat MotoGP di TV,” ucap Tjetjep.
“(Sirkuit Mandalika) ini luar biasa. Ini salah satu yang terbagus. Ada laut, ada gunung. Itu jadi antik. Sama kayak Macau,” ucapnya.
Selain indah, Sirkuit Mandalika bisa memotivasi pembalap-pembalap Indonesia untuk menorehkan prestasi di kancah internasional. Apalagi, kata Tjetjep, pembalap-pembalap motor Indonesia pada 1970-an selalu diperhitungkan negara lain. ” Tahun 70-an, 68 sampai 70 lebih, di Asia Tenggara, pembalap Indonesia paling jago, paling ditakutin. Pembalap Indonesia berani dan bagus-bagus,” katanya. (*/tie)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…