PURWAKARTA, WWW.PASJABAR.COM – Jawa Barat (Jabar) mengembangkan sistem pertanian integreted farming, saat ini luasnya mencapai 52 hektare, lima hektare di antaranya sudah siap tanam. Kementerian Pertanian sudah menyiapkan beberapa strategi agar integrated farming ini lebih berkembang. Proses dari dulu ke hilir dirancang dengan detail sampai ke pengelolaan mesin.
Strategi pertama, menyiapkan offtaker atau penjamin komoditas hasil kelompok tani. Kedua, pola jagung tumpang sisip kedelai, integrasi komoditas lain. Ketiga, jadwal tanam Maret – April dan panen Juni- Juli dengan manfaat Rp559 juta/musim. Terakhir, pengembangan integrated farming dengan melibatkan satu gaptokan, tiga poktan, dan 85 petani.
“Kemudian polanya tanam sisip di antara jagung ditanami kedelai termasuk tanaman lain, sudah kami siapkan kelapa genjah. Jadi umur dua setengah tahun sudah berbuah,” ujar Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Suwandi di Cipasung Sari, Kabupaten Purwakarta, Senin (28/3/2022).
Penerapan integrated farming ini, contohnya berada di Desa Cipasung Sari, Kabupaten Purwakarta. Di sini dilakukan penanaman jagung dan kedelai dalam satu lahan. (*/ytn)