BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Menjaga protokol kesehatan yang didukung dengan gaya hidup sehat adalah hal yang harus dilakukan di masa pandemi Covid – 19 yang ke depan akan menjadi endemi.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Harian Satgas Covid 19 Paguyuban Pasundan dan Pengelola FK Unpas, Trias Nugrahadi, dr.,SpKN(K) dalam bincang Ramadan Sehat (Rehat) di PAS TV bertajuk “Tetap sehat di masa pandemi menuju endemi,” belum lama ini.
Trias mengungkapkan bahwa tren laju Covid 19 saat ini berada di kondisi yang relatif stabil, kendati jika diliat perjalananya cukup panjang, dengan jumlah kasus Covid 19 di Indonesia mencapai jumlah 6 juta kasus dan kematian di angka 154 ribu.
“Transisi dari pandemi ke endemi memiliki beberapa pertimbangan juga indikator seperti mortality rate di 3 persen, cakupan vaksinasi yang harus sudah di angka 70 persen, adapun di Indonesia saat ini sudah 58 persen secara keseluruhan,” ungkapnya.
Trias melanjutkan bahwa hal yang harus diperhatikan adalah memperkuat kekebalan kelompok atau herd immunity, mengingat bahwa virus adalah makhluk yang memiliki daya adaptasi luar biasa dan terus berubah jika virus tersebut memiliki inang.
“Kalau herd immunity sudah baik maka kesempatan hidup virus di inangnya juga akan berkurang,” ujarnya.
Trias melanjutkan bahwa di Kota Bandung vaksinasi pertama dan ke dua sudah di 100 persen dan untuk vaksinasi ke tiga sudah di 17,5 persen.
“Guliran vaksinasi Covid 19 di Kota Bandung sudah luar biasa, di posisi ke 2 setelah Bogor, pe hari ada ribuan warga Bandung yang disuntik vaksin,” ungkapnya.
Trias menambahkan bahwa Pemerintah tengah mengantisipasi dari pandemi ke endemi, di mana penularannya rasinya harus kurang dari 1 persen dan mortalitynya kurang dari 5 persen.
“Di Indonesia sudah 4 persen, sudah sesuai, kriteria WHOnya terpenuhi, positive rate harus menjadi pegangan kita saat ini. Maka dari itu 3T harus optimal di lakukan, PPKM level 1 harus di semua daerah dan jangan sampai ada kelonggaran,” tambahnya.
Trias juga mewanti-wanti, menjelang lebaran mobilitas masyarakat meninggi sehingga prokes harus selalu diawasi.
“Saat ini untuk mudik harus divaksin ke tiga, tujuannya tentu memberikan kekebalan dan resiko beratnya penyakit jika terinfeksi. Jika sudah divaksin maka risiko penularan akan lebih rendah juga,” tambahnya.
Terakhir, Trias juga mengajak masyarakat yang belum divaksin untuk tetap mau melaksanakan vaksinasi, meskipun sedang melaksanakan puasa di Bulan Ramadan.
“Tidak apa-apa divaksin saat puasa, karena dalam dunia medis dan ulama juga membolehkan, sebab divaksin bukan untuk menjadi kuat puasanya tapi untuk menguatkan imunitas,” pungkasnya. (tiwi)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…