BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Keinginan Maziyah Sakinah menjadi mahasiswi Unpad terwujud, setelah siswi SMA Islam Assyafi’iyah 02, Bekasi ini dinyatakan lolos masuk Unpad melalui jalur SNMPTN. May diterima di Prodi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad, saat ini May berusia 15 tahun 11 bulan.
“Awalnya ragu waktu mau buka pengumuman, karena di sekolah sudah banyak yang tidak diterima,” ucapnya seperti dikutip PASJABAR dari laman unpad, Jumat (7/4/2022).
Alasan May memilih Teknik Pertanian berdasarkan hasil riset dan penelusuran berbagai informasi seputar program studi tersebut. Menurutnya, Prodi Teknik Pertanian memiliki prospek yang luas. Selain itu, ia pun tertarik dengan materi yang dipelajari di prodi tersebut.
“Sudah riset banyak, pas lihat studinya saya sangat tertarik,” imbuhnya.
Sementara memilih Unpad sebagai perguruan tinggi untuk melanjutkan studi. Pasalnya, Unpad menjadi perguruan tinggi favoritnya. Banyak teman-teman satu sekolahnya yang mendaftar ke Unpad saat SNMPTN kemarin.
“Salah satu yang saya suka, Unpad punya ciri khas baju toganya yang unik. Saya ingin memakai toga itu,” ceritanya.
May mengisahkan mengapa di usia 15 tahun sudah masuk kuliah ? Sejak kecil, May termasuk anak pintar. Karena kemampuannya yang baik, ia disekolahkan di Taman Kanak-Kanak pada usia 3 tahun. Setahun setelahnya, ia dinilai layak untuk masuk ke Sekolah Dasar.
Hal ini pun didukung penuh oleh ibunya. Praktis, ia sudah bersekolah di tingkat SD pada usia empat tahun. Kendati terbilang dini, May dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Hal ini dia tunjukkan dengan keberhasilan meraih peringkat satu sejak kelas 1 hingga kelas 6. Bahkan karena kemampuan akademiknya yang baik, sejak duduk di kelas 4, ia sudah ditawari gurunya untuk mengikuti akselerasi dan diperbolehkan langsung mengikuti Ujian Nasional.
May memilih menolak dan melanjutkan sekolah sesuai tahapan. Tawaran akselerasi juga diterima ketika duduk di bangku SMP. Namun, sekali lagi, ia memilih untuk menempuh pendidikan dengan waktu normal. Di bangku SMP hingga SMA, dia terus menduduki peringkat pertama.
Selain prestasi akademik, ia juga menjuarai beberapa lomba da’iyah di tingkat Jabodetabek. Menjadi dai’yah adalah satu satu keinginan dari May.
Beasiswa
Selain lulus SNMPTN, May juga tercatat sebagai penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP K). Program ini menjadi upaya untuk mendukung May bisa berkuliah di perguruan tinggi. Diakui May, kondisi finansial keluarganya tidak bisa dibilang cukup. Namun, hal ini memotivasi dia untuk terus berprestasi agar dapat memperoleh beasiswa, termasuk ketika mendaftar ke perguruan tinggi.
“Aku berupaya jangan sampai prestasi turun, biar terus-terusan dapat beasiswa dan meringankan beban orang tua. Karena nanti kalau kuliah pasti bakal banyak pengeluaran,” terangnya.
dia sempat ragu dan berpikir berkali-kali saat akan mendaftar SNMPTN. Namun, ibunya terus mendukung dan menguatkan langkah May untuk mendaftar. Dukungan ini yang membuat May yakin untuk mengurus pendaftaran SNMPTN. Pasca-dinyatakan diterima di Unpad, May optimistis untuk bisa menyelesaikan studinya dengan baik. (*/ytn)