BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika ITB, Muhammad Faisal Anshory melalui risetnya yang berjudul “Personalized Advantages of Solar Panel for Home in Bogor”, menjadi First Winner of Esri Young Scholar Award 2022 pada 7 April 2022.
Proyek ini diharapkan, mampu menyelesaikan suatu masalah dengan teknologi yang ditawarkan ESRI itu sendiri. Ajang ini sangat prestisius dengan segudang benefit yang didapat. Salah satu benefit tersebut memungkinkan pemenang untuk menjadi wakil Indonesia di konvensi GIS dunia.
Faisal mengangkat topik terkait perhitungan manfaat penggunaan panel surya di bangunan rumah tangga Kota Bogor.
“Jadi di sini aku menghitung dan mengestimasi suatu bangunan, bisa menghasilkan listrik sebanyak apa? Menghasilkan uang seberapa? dan besaran energi yang akan dikurangi apabila dibandingkan dengan penggunaan listrik konvensional, yaitu energi fosil,” seperti dikutip PASJABAR dari laman itb, Jumat (28/4/2022).
“Indonesia sedang gencar menggunakan panel surya di rumah, di mana orang bisa menjual kelebihan energinya ke PLN dan bisa dijual kembali ke orang lain yang membutuhkan listrik,” kata peraih program IISMA ini.
Selain itu, dia ingin masyarakat Bogor mengerti akan keuntungan yang mereka dapat dari ini. Dia juga berharap masyarakat bisa mendapat gambaran untuk melakukan transisi ke energi yang lebih bersih dan proyek ini bisa diterapkan di kota lainnya.
Ide yang dia dapat berawal dari informasi di berita bahwa listrik yang dihasilkan dari panel surya bisa dijual ke PLN.
“Dari rasa penasaran ini, aku ingin tahu sebenarnya bangunan kita itu cocok atau tidak dan apakah kita bisa menghasilkan uang dari sana,” ujar Faisal.
Berbagai kendala dia hadapi dalam menyelesaikan penelitian ini. Kendala tersebut berasal dari berbagai aspek seperti teknis, keterbatasan data, dan lain-lain.
“Masalah di awal itu ada keterbatasan data, jadinya harus ngembangin teknologi pendeteksi otomatis, terus aku kembangin di bidang lingkungan untuk pemanfaatan solar panel, alhasil banyak belajar hal baru di bidang lain untuk mengkombinasikannya dengan ilmu geospasial yang sudah dipelajari di kampus,” ujarnya.
“Di situ ada tantangan tersediri untuk menjelaskan apa yang sudah kita lakukan kepada orang yang sudah ahli di bidang masing-masing,” tambahnya.
Awalnya Faisal tidak berekspektasi banyak, hal yang wajar jika melihat para kompetitor juga membawa ide yang menarik. Hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya.
Esri Young Scholar Award merupakan kompetisi yang diadakan oleh perusahaan ESRI, penyedia perangkat lunak terkenal seperti ArcGIS, ArcMap, dan lain-lain. Kompetisi ini merupakan ajang ”adu” proyek riset yang berhubungan dengan pemanfaatan di bidang geospasial. (*/ytn)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…