HEADLINE

BMKG : Potensi Tsunami Anak Gunung Krakatau Kecil

ADVERTISEMENT

JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan, potensi dampak risiko bencana tsunami yang dapat terjadi dari aktivitas vulkanologi Anak Gunung Krakatau sangat kecil, seiring menurunnya erupsi dalam beberapa hari terakhir.

Di samping menurunnya erupsi Gunung Anak Krakatau, faktor lain seperti adanya beberapa pulau penghalang di sekitar Anak Gunung Krakatau juga dapat mereduksi ancaman tsunami bagi aktivitas penyeberangan kapal dari Merak-Bakauheni maupun sebaliknya.

Di sisi lain, jarak yang relatif jauh antara Gunung Anak Krakatau dengan rute penyeberangan antar pulau Jawa dan Sumatera itu juga menjadi faktor yang memperkecil potensi risiko tsunami.

Berdasarkan catatan, Dwikorita mengatakan kejadian silent tsunami yang menghantam sebagian wilayah Banten hingga Lampung pada 2018 silam juga tak berdampak pada aktivitas penyeberangan Merak-Bakauheni.

“Penyeberangan relatif aman dari bahaya tsunami. Apalagi erupsinya melemah. Sumber pembangkitnya itu sudah lemah, sehingga dapat kita simpulkan insyaAlloh aman,” jelas Dwikorita dalam siaran persnya, Jumat (29/4/2022).

BMKG bersama akan terus memonitor perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau, termasuk segala sesuatu yang terkait potensi dampak yang ditimbulkan. Dari hasil monitoring itu, BMKG dan PVMBG serta lintas Kementerian/Lembaga terkait akan meneruskan informasi itu sampai diterima dengan baik oleh masyarakat.

“Kami bersama PVMBG akan terus memonitor potensi terjadinya tsunami. Dan kami akan segera memperbarui apabila terdapat gejala yang membahayakan. Kami akan segera update ke publik,” jelas Dwikorita.

Waspada

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto meminta kepada seluruh masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan terkait adanya peningkatan status Anak Gunung Krakatau menjadi level III atau ’Siaga’. Sebab, kendati saat ini dinyatakan melemah, namun aktivitas tersebut masih tergolong fluktuatif, artinya dapat menurun maupun meningkat sewaktu-waktu.

Suharyanto meminta kepada seluruh masyarakat agar terus memperbarui informasi yang dikelola pemerintah terkait perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau.

“Terkait penetapan status III Gunung Anak Krakatau ini harus disikapi secara arif. Tetap hati-hati, tetap waspada tetapi bukan berarti terus menimbulkan kepanikan,” kata Suharyanto.

“Masyarakat harus tetap update dari situs resmi pemerintah untuk menghindari hoaks. Diharapkan masyarakat tetap tenang,” pungkasnya. (*/ytn)

Yatni Setianingsih

Recent Posts

Sustainability Bond bank bjb Oversubscribed Hingga 4,66 Kali

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…

11 menit ago

Sengit! Persib Kandaskan Borneo FC Lewat Gol Ciro Alves

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…

1 jam ago

Cucun Syamsurijal Laporkan Anggota DPRD Kab. Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…

2 jam ago

Cucun Syamsurijal: Pilkada Ibarat Sepak Bola

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…

3 jam ago

Peluang Emil Audero di Timnas Indonesia Kata Erick Thohir

WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…

4 jam ago

Insting Shin Tae-yong Terbukti di Laga Kontra Arab

WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…

5 jam ago