BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — PT Aman Prima Jaya (APJ) sebagai pengelola Pasar Andir, menganjurkan pengunjung memanfaatkan lahan parkir legal. Karena selain tarifnya lebih murah keamanan juga lebih terjamin.
“Kalau di parkir resmi yang dikelola oleh pengelola, kan ada barcodenya. Jadi, memang lebih aman dibandingkan jika parkir liar,” ujar Manejer PT APJ, Diana Jonathan kepada wartawan Senin (9/5/2022).
Diana mengakui, pengunjung Pasar Andir banyak yang memilih parkir liar di luar pengelola, namun akibatnya mereka dikenakan tarif parkir lebih lebih besar. Menurut Diana, untuk tarif resmi kendaraan roda dua sebesar Rp4 ribu dan untuk kendaraan roda empat Rp6 ribu flat.
“Sedangkan untuk parkir liar di luaran lebih besar, dan kami tidak berkewangan untuk menegur atau mengendalikan,” terang Diana.
Karena keterbatasan untuk mengenalikan parkir liar itu, Diana mengatakan sudah membicarakan hal ini kepada aparat kewilayahan seperti kecamatan dan kelurahan. Namun, hingga sekarang masih belum selesai.
Tarif parkir yang berlaku di gedung Pasar Andir juga masih diberlakukan secara flat, dengan pertimbangan jika diberlakukan tarif progresif akan memberatkan pengunjung.
“Kalau parkirnya mahal, kami khawatir pengunjung lebih enggan datang ke sini,” tegasnya.
Berdasarkan pantauan, lahan parkir yang digunakan oleh pengunjung, adalah lahan yang pada malam harinya digunakan oleh PKL.
“Karena itu lah, kami tidak bisa melakukan banyak hal untuk menertibkan baik PKL maupun parkir liar. Sebab kewenangan kami hanya yang ada di dalam gedung Pasar Andir,” tegasnya.
Disinggung mengenai kapasitas, Diana mengatakan kapasitas lahan parkir di Pasar Andir untuk kendaraan roda empat sebanyak 113 dan untuk sepeda motor 1.116. Di mana lahan parkir tersebut memang akan penuh saat musim lebaran tiba.
“Kami mengakui, menjelang Idul Fitri, lahan parkir di gedung memang kurang. Namun, untuk menambah lahan parkir sekarang memang tidak mungkin,” tuturnya.
Diana menerangkan, parkir di Gedung Pasar Andir dibagi menjadi dua tempat, satu di lantai bawah, satu lagi di rooftop.
Menurut Diana, banyak pengunjung yang enggan parkir di lahan parkir resmi apalagi di bagian rooftop, karena kawasan yang lebih ramai adalah kawasan bawah. Sehingga banyak pengunjung yang enggan turun ke bawah, jika sudah parkir di atas.
“Terlebih, sekarang ini banyak sekali eskalator yang tidak berfungsi,” tambahnya.
Menurut Diana, saat pengelolan Pasar Andir diberikan kepada PT APJ dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Bermartabat sudah banyak fasilitas umum yang rusak. Ini menurut Diana membuat pengunjung malas datang ke Pasar Andir.
“Terutama untuk eskalator, yang berfungsi hanya eskalator naik saja. Sementara eskalator turun tidak berfungsi,” terangnya.
Ke depan, Diana mengatakan, pihaknya akan kembali menjalin kerja sama dengan lebih intens dengan aparat kewilayahan untuk meyelesaikan masalah PKL dan parkir liar. Karena jika tidak segera dibereskan, maka akan menimbulkan kemacetan, dan itu menjadi salah satu penyebab berkurangnya pengunjung ke Pasar Andir.
“Selama ini sudah banyak keluhan terkait parkir liar ini, selain masalah tarif parkir yang mahal, sulitnya akses juga banyak dikeluhkan pengunjung,” tuturnya. (put)