JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM — Empat santri disabilitas yang ikut ambil bagian dalam seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB), yang digelar Kementerian Agama untuk jenjang S1.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, keikutsertaan santri berkebutuhan khusus merupakan bentuk implementasi UU No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan PP No 13 Tahun 2020 tentang Akomodasi Yang Layak Untuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas.
“Para santri disabilitas tersebut kita fasilitasi dengan semestinya dan kita penuhi hak-haknya untuk mengikuti seleksi PBSB, agar mereka dapat memperoleh akses pendididikan yang diinginkan,” kata Ramdhani seperti dikutip PASJABAR dari laman kemenag, Minggu (15/5/2022).
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghofur, berharap keikutsertaan santri berkebutuhan khusus pada seleksi PBSB bisa lebih meningkat di tahun mendatang, sekaligus menjadi motivasi bagi santri lainnya.
“Pesantren Raudlatul Makfufin yang diasuh Kiai Rokhman masuk dalam program Pengembangan Pesantren Iklusif binaan Kemenag. Pesantren ini memiliki santri berkebutuhan khusus tuna netra yang dalam kesehariannya diajarkan pendidikan agama dan umum,” terang Waryono.
Tahun ini, tercatat ada 13.011 santri yang mendaftar seleksi PBSB. Mereka berasal dari 1.730 pesantren. Namun, yang melengkapi data persyaratan pendaftaran berjumlah 6.391. Setelah dilakukan verifikasi, ada 6.169 santri yang berhak ikut CAT. (*/ytn)