BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Unpad Prof. Arief S. Kartasasmita mengungkapkan pendidikan vokasi di Indonesia masih dipandang sebelah mata. Bahkan, mahasiswa vokasi masih ada kesan sebagai “warga negara kelas dua” dibandingkan mahasiswa sarjana sains. Padahal, pendidikan vokasi memiliki tingkat kompetensi setara dengan pendidikan sains.
“Kita tidak menciptakan mesin siap kerja, tetapi kita tetap menciptakan manusia yang akan menjadi leader di dunia industri dan kerja dari sisi vokasional. Di Jerman, pendidikan vokasi tidak kalah bahkan lebih baik dari sains,” terang Arief saat membuka Lokakarya (Workshop) Kurikulum Program Studi Vokasi di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin (23/5/2022) seperti dikutip PASJABAR dari laman unpad.
Unpad sendiri berupaya secara bertahap, mengubah stigma pendidikan vokasi/terapan yang sudah berjalan sejak 2016. Diharapkan, upaya ini mampu mengubah stigma pendidikan vokasi, sehingga pendidikan vokasi Unpad memiliki keketatan cukup kuat dan mampu setara dengan tingkat keketatan program sarjana.
Saat ini, tingkat keketatan pendidikan vokasi Unpad masih rendah 30 persen dibandingkan Sarjana Reguler. Untuk itu, sambungnya, Unpad berkomitmen menjadikan pendidikan vokasi menjadi salah satu primadona. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan pendidikan vokasi untuk menciptakan luaran pendidikan lebih baik. Prof. Arief menjelaskan, program studi vokasi di Unpad sudah cukup melakukan reformasi pendidikan vokasinya.
Reformasi tersebut diharapkan mampu mendorong prodi vokasi Unpad, mengembangkan keilmuan sesuai dengan tren dan tantangan yang terjadi secara global.
Melalui lokakarya ini, ia mendorong peserta mengembangkan kurikulum dan metodologi optimal yang mampu dicerna dan dijalankan mahasiswa. Kurikulum pembelajaran yang baik diharapkan akan meningkatkan jumlah calon mahasiswa untuk masuk ke program vokasi Unpad.
“Cari kurikulum, metodologi, dan competitif advantage dari pendidikan vokasi di Unpad, sehingga orang akan melihat Unpad berbeda dengan vokasi lain, lebih baik, menyenangkan, dan bisa menghasilkan luaran yang lebih baik,” terangnya. (*/ytn)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Wakil Menteri UMKM, Helvi Yuni Moraz, meminta lulusan Universitas Pasundan (Unpas) memanfaatkan…
Oleh: Dr. H. Deden Ramdan, M.Si, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unpas (Negarawan dalam Pilkada Serentak…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Sebanyak enam ribuan masyarakat dari berbagai daerah di Jawa Barat menggelar aksi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kinerja…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Dinda Vanisa Istianti yang akrab Dinda adalah mahasiswi semester lima di Program Studi…
WWW.PASJABAR.COM – Kevin Diks sudah resmi menjadi WNI setelah menjalani sumpah WNI. Dia tinggal melakukan perpindahan…