BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja menerangkan, berdasarkan teori HL Blum disebutkan, bahwa 40 persen masalah kesehatan adalah terkait dengan lingkungan, 30 persen dari perilaku, 20 persen terpengaruh dari sarana kesehatan, dan 10 persen faktor genetik atau keturunan.
“Artinya kalau kita melihat (masalah kesehatan) yang 30 persen, 40 persen atau 70 persen, apa yang akan kita lakukan,” ujarnya di Kota Bandung, Senin (23/5/2022).
Ia mengajak semua pihak mewaspadai sejumlah hal terkait masalah kesehatan, diantaranya penyakit infeksi, dan penyakit emerging yang muncul dan menyerang suatu populasi.
Kemudian penyakit re-emerging atau penyakit yang telah ada sebelumnya dan muncul kembali, sehingga menyerang suatu populasi namun meningkat dengan sangat cepat.
“Saya melihat di Jawa Barat ada beberapa hal yang perlu kita waspadai. Pertama adalah penyakit infeksi, kedua penyakit emerging, dan penyakit re-emerging,” ungkapnya.
“Fenomena perubahan iklim juga pemicu terjadinya re-emerging, penyakit yang tadinya sudah tidak muncul kemudian muncul lagi,” sambungnya.
“Penyakit lain juga belum sepenuhnya teratasi, sebut saja COVID-19 tetap perlu kita waspadai. Meski Pemerintah sudah memperbolehkan di outdoor diperbolehkan lepas masker, tapi tetap pencegahan lebih penting,” tambahnya.
COVID-19 belum benar- benar mereda, saat ini pun muncul penyakit lain, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sapi. Ditambah isu munculnya virus lain seperti Virus Hendra.
“Pemda Provinsi Jabar terus memantau kesehatan hewan tersebut apalagi sebentar lagi ada Idul Adha,” kata Setiawan. (*/ytn)