# Paguyuban Pasundan Bedah Buku Oto Iskandar
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pengurus Besar Paguyuban Pasundan menggelar launching dan bedah
buku “Oto Iskandar di Nata : Perintis Tentara Republik Indonesia” di Aula Mandalasaba dr. Djoenjoenan, Gedung
PB Paguyuban Pasundan Jalan Sumatra No 41 Kota Bandung, pada Sabtu (4/6/2022).
Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H.M. Didi Turmudzi, M.Si. menyampaikan bahwa kegiatan ini
merupakan salah satu rangkaian Mapag 109 tahun Paguyuban Pasundan yang jatuh pada 20 Juli 2022.
Di samping kegiatan ini, ke depan, PB Paguyuban Pasundan juga akan mengundang orang-orang sunda yang
sukses di luar negeri yang beberapa diantaranya berprofesi sebagai peneliti muda, guru besar hingga ilmuan untuk berbagi pengalaman agar bisa memberikan inspirasi.
Adapun terakait peluncuran Oto Iskandar Di Nata, Prof Didi berharap bahwa buku akan membuat masyarakat termotivasi dan terinspirasi untuk meneladani sosoknya.
“Bedah buku ini bertujuan agar kita jangan sampai kehilangan jejak politik kemiliteran tokoh sunda yang luar
biasa, wasiat dari Pak Oto untuk membangun persatuan Indonesia dan kita juga harus meneladani sosok beliau
yang memiliki jiwa petarung, pemberani dan pantang menyerah,” ujarnya.
“Oto Iskandar di Nata adalah tokoh besar, namun anak muda banyak yang tidak mengenal sosok beliau,
peluncuran buku ini adalah upaya agar jangan sampai pareum obor dan kehilangan kesejarahan dari perjuangan
politik kemiliteran, Pak Oto sangat berkontribusi bagi republik Indonesia, dan dia adalah role model tokoh sunda
yang berbeda dengan yang lain, biasanya orang sunda suka mengalah, malu malu kucing, tapi beliau luar biasa dan karakter ini harus dicontoh,” sambungnya.
Kepercayaan Diri Bangsa
Di samping itu, Prof Didi juga menyampaikan untuk memiliki kepercayaan diri dan mau berkontribusi bagi
bangsa dan negara.
“Kita harus goong nabeuh maneh, keunggulan kita harus diangkat, sebab kalau tidak begitu kita tidak akan
dipercaya, orang sunda di masa lalu terlibat dalam politik besar dan luar biasa, tapi makin ke sini makin redup,
maka dari itu kita harus kembali bergerak dan memberikan kontribusi terbaik yang kita miliki,” tuturnya.
Adapun Fasilitator Penerbit Buku “Oto Iskandar di Nata Perintis Tentara Republik Indonesia” Mayjen (Purn) Dr. H.
Tb. Hasanudin, M.M. menyampaikan ada banyak hal yang dapat dipelajari dari sosok Oto Iskandar Di Nata.
“Oto adalah sosok yang menerapkan demokrasi pancasila, beliau berinisiatif memilih presiden pertama secara
musyawarah dan mufakat dan dilakukan para pendiri bangsa ini, tanpa harus berdarah-darah, tanpa ada
pertempuran, mengeluarkan identitas ini dan itu, hal ini yang harus kita renungkan bagaimana memilih pemimpin dengan musyawarah dan mufakat,” ucapnya.
Melalui buku ini, Tb Hasanudin juga berharap dapat meningkatkan kesadaran terhadap sejarah, tokoh pahlawan
sehingga dapat mendorong semangat nasionalisme.
“Kegigihan beliau dalam berjuang harus kita teladani, dan banyak lagi kisah kisah perjuangan lainnya yang harus
kita pelajari seperti kejadian Bandung Lautan Api, pertempuran Bojong Kokosan termasuk kepemimpinan dan
kemiliteran prajurit Siliwangi yang luar biasa,” tuturnya.
Membangun Bersama
Saat ini, Tb Hasanudin berkolaborasi bersama Paguyuban Pasundan juga tengah membangun Bale Budaya
Parahyangan seluas satu hektar di kawasan Kota Baru Parahyangan Padalarang yang akan dipersembahkan untuk
seniman dan budayawan se tatar sunda dan se nusantara, untuk berbagai kegiatan seperti pameran, diskusi
sehingga dapat menjadi pusat kunjungan turis.
Adapun Asisten Administrasi Umum Sekda Provinsi Jawa Barat, Dr. Ir. Ferry Sofwan Arif M.Si berharap bahwa
launching buku ini akan mendorong anak muda Jawa Barat dapat tampil dan berjuang serta bisa hidup dalam
beragaman.
“Jangan sampai jati kasilih kujunti, saat ini 50 persen penduduk di Jawa Barat adalah anak muda, buku ini sangat
bagus sebagai motivasi bagi anak muda untuk meneladani Oto Iskandar Di Nata,” ucapnya.
“Ke depan saya juga berharap buku ini akan didorong secara elektronik sehingga semakin luas dalam di akses
oleh anak-anak muda kita,” imbuhnya.
Ferry juga menambahkan lewat buku ini semoga peran dan kiprah Oto Iskandar Dinata akan mendorong
generasi muda dalam meningkatkan persatuan dan cinta tanah air.
“Orang sunda mah someah hade kasemah, ini menjadi modal orang sunda untuk akur dengan etnis lainnya,
saling mencintai, mengasuh dan mewangikan untuk bersama-sama membangun Indonesia,” tandasnya.
# Paguyuban Pasundan Bedah Buku Oto Iskandar
Sementara itu, penulis buku, Iip D. Yahya menyampaikan bahwa ini merupakan buku ke dua tentang Oto Iskandar di Nata yang ia tulis.
“Saya sudah meneliti Oto Iskandar di Nata sejak tahun 2003, buku ini adalah atas permintaan Bapak Tb
Hasanudin untuk dibuatkan dalam tema yang khusus dan setelah saya mengolah data yang dimiliki ternyata
diketahui bahwa Oto berperan dalam pendirian tentara nasional Indonesia,” ungkapnya.
Buku ini, sambung Iip menyajikan data primer yang sulit dibantah dan dirinya sebagai penulis ingin meyakinkan
bahwa Oto Iskandar di Nata memiliki jasa dalam pendirian tentara nasional Indoensia.
“Beliau dikenal sebagai si Jalak Harupat, dan di Paguyuban Pasundan disebut si Bima karena tubuhnya yang
tinggi besar dan suaranya yang menggelegar, banyak hal yang bisa kita teladani dari sosok beliau,” pungkasnya. (tiwi)