BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Ketua Korwil Jawa Barat guru lulus passing grade PPPK tahun 2021, Endri Lesmana Sidik mengungkapkan bahwa pihaknya meminta pemerintah segera mengentaskan masalah penempatan guru PPPK yang yang sudah lulus passing grade.
“Hari ini mengantarkan perizinan untuk melakukan audiensi damai dengan BKD, semoga mendapat respon segera kapan audiensi tersebut akan dilaksanakan, mengingat pada jenjang SMA/SMK/Sederajat di Jabar ada 10.397 oran yang lulus passing grade tahun 2021 baik tahap 1 maupun tahap 2,” terangnya kepada PASJABAR, Kamis (16/6/2022).
Ia melanjutkan bahwa selaras dengan Permenpan RB No 20 tahun 2022 yang menyatakan bahwa jika para peserta lulus passing grade belum mendapatkan formasi 2021 maka akan dikategorikan sebagai pelamar prioritas 1 yang harus diselesaikan pada tahun 2022.
“Namun semua ini tidak akan tercover dengan baik apabila kuota yang diusulkan pemda tidak maksimal,” ujarnya.
sejauh ini, tambah Endri, Pemda sekolah di bawah kewenangan Jawa Barat baru mengusulkan kuota sebanyak 10.267 kuota.
“Data ini saya dapatkan dari Pak Andika bagian pemetaan dan perencanaan, Kesimpulannya untuk mengcover kita yang lulus passing grade berjumlah 10.397 ini masih ada kekurangan sebanyak 130 kuota,” tandasnya.
Dari data yang Endri dapat, saat ini kuota di Pemeritah Provinsi Jawa Barat untuk SMA/SMK yang terpakai baru40 persen.
“Maka dari itu, kami ingin agar audiensi nanti menghasilkan gambaran terkait penambahan usulan yang akan dilakukan oleh pemerintah Jawa Barat dan Kemendikbudristek. Semoga kuota yang dibuka bisa sebesar-besarnya untuk mengcover guru kita yang sudah mengabdi lama sudah 5 bahkan 10 tahun,”ujarnya.
Adapun Endri sendiri mengaku sebagai guru yang lulus passing grade tahap 2 dan kini tergeser dari sekolah induknya.
“Mengingat PP No 49 tentang penghapusan tenaga honorer di pemerintahan, yang menjadi pertanyaan kami adalah apakah tenaga honorer ini akan dijadikan ASN? Jika PPPK semoga nanti bisa berjalan baik,” tuturnya.
Terakhir Endri juga berharap bahwa hal ini akan menjadi prioritas Pemerintah, mengingat kontribusi seorang guru bagi pembangunan negara.
“Berperang itu bukan seberapa banyak musuh yang kita kalahkan tapi bagaimana seberapa banyak pasukan yang bisa kita selamatkan, guru adalah agen perubahan maka dari itu harus mendapatkan perhatian… Saya juga terimakasih kepada FAGI dan AGTH Kota Bandung yang sudah mendampingi, untuk mau bahu membahu mencapai tujuan yang sama,” pungkasnya. (tiwi)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Sebanyak enam ribuan masyarakat dari berbagai daerah di Jawa Barat menggelar aksi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kinerja…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Dinda Vanisa Istianti yang akrab Dinda adalah mahasiswi semester lima di Program Studi…
WWW.PASJABAR.COM – Kevin Diks sudah resmi menjadi WNI setelah menjalani sumpah WNI. Dia tinggal melakukan perpindahan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Auliya Ilmi Salimah, atau akrab disapa Aul, lahir di Subang pada 29 Juli…
WWW.PASJABAR.COM – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengumumkan dua pesepakbola putri, Estella Loupattij dan Noa…