BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengklaim, program Buruan SAE bisa mengurangi pengeluaran rumah tangga sekitar 15 persen.
“Kalau presentasi untuk memenuhi kebutuhan pangan di Kota Bandung memang belum banyak. Paling baru 1 persen. Tapi kalau untuk mengurangi pengeluaran kebutuhan rumah tangga lumayan besar,” ujar Gin Gin kepada wartawan Jumat (17/6/2022).
Gin Gin mengatakan, pertumbuhan Buruan SAE di Kota Bandung juga cukup baik. Selama dua tahun belakangan bertambah 40 titik Buruan SAE.
“Jadi sekarang jumlahnya sekitar 320 titik buruan SAE di 151 kelurahan,” tambahnya.
Gin Gin menjelaskan, pihaknya menargetkan setiap rumah memiliki Buruan SAE untuk memanfaatkan pekarangan rumahnya. Namun, menurut Gin Gin setidaknya satu RW ada satu titik Buruan SAE.
Salah satu Buruan SAE yang sekarang dijadikan percontohan adalah Buruan SAE yang terletak di Jalan Sekemala Kelurahan Pesanggrahan Kecamatan Ujungberung.Di mana DKPP menggelar acara Bandung Agri Market selama 3 hari, dari Jumat (17/6/2022) hingga Minggu (19/6/2022).
“Selama dua tahun ini kan agenda Bandung Agri Market tidak ada. Sekarang ada lagi BAM dengan tema festival Buruan SAE,” terangnya.
Disinggung mengenai kemungkinan Buruan SAE menghasilkan nilai ekonomi, Gin Gin mengatakan ada beberapa titik yang sudah bisa memberikan manfaat ekonomi.
“Bahkan ada pengusaha yang bersedia menampung hasil Buruan SAE,” tegasnya.
Sementara itu, Ketum Tim Penggerak PKK Yunimar Mulyana mengatakan apresiasinya atas perkembangan Buruan SAE di Kota Bandung Pascapandemi.
“Sejak ada pandemi, Buruan SAE ini malah mengalami perkembangan. Dua tahun lalu saya ke Jalan Sekemala ini, belum selengkap sekarang. Tapi sekarang sudah lebih lengkap,” tuturnya.
Yunimar mengatakan harapannya, hal semacam ini bisa berkembang dan dijadikan contoh di kecamatan dan kelurahan lain.
“Kita berharap Buruan SAE ini bisa berkembang dan memenuhi kebutuhan rumah tangga,” terangnya.
Bahkan, Yunimar menambah bukan tidak mungkin Buruan SAE berkembang memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat.
“Sekarang kan banyak pelatihan, bisa berkembang sehingga bisa mempunyai nilai ekonomi,” jelasnya.
Yunimar mengatakan, sekarang ada pihak-pihak yang bisa menampung hasil buruan SAE yang bisa dijual lagi, atau disalurkan kepada yang membutuhkan.
“Bisa diberikan kepada para lansia, penderita stunting atau pihak-pihak yang membutuhkan,” pungkasnya. (put)