BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dalam rangka Mapag Milangkala ke 109 Paguyuban Pasundan, Pascasarjana Universitas Pasundan menggelar Seminar Nasional “Pemilu 2024 dan Prospeknya Bagi Masa Depan Bangsa”. Kegiatan digelar pada Sabtu (2/7/2022) di Aula Mandalasaba Dr. Djoendjoenan, Gd.C, Lt.5, Pascasarjana Universitas Pasundan Jalan Sumatera No.41 Bandung ini disiarkan secara langsung oleh Pas TV.
Turut menjadi narasumber Ketua Divisi Teknis KPU-RI, Dr. Idham Holik, S.E., M.Si, Peneliti Senior Pada Pusat Penelitian Politik LIPI/BRIN, Prof. Dr. Firman Noor, S.IP., M.A dan Guru Besar Ilmu Politik UPI Bandung, Prof. Dr. Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H., M.H., M.Si. yang dimoderatori oleh Ketua Pusat Kajian Hukum Pol & Kam UNPAS, Dr. H. Tugiman, S.H., M.Si.
Ketua Paguyuban Pasundan sekaligus Ketua Pascasarjana Universitas Pasundan, Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. berharap bahwa seminar ini akan memberikan wawasan dan pencerahan bagi peserta.
“Saya berharap bahwa pemilu pada 2024 nanti akan berjalan lancar dan baik, semoga presiden yang terpilih dapat melanjutkan cita cita pendiri bangsa sebagaimana pembukaan dalam UUD 1945 di mana salah satunya membentuk pemerintahan yang dapat melindungi bangsa serta memajukan kesejahteraan umum,” tuturnya.
Ia melanjutkan bahwa pemimpin bangsa Indonesia harus mampu melindungi bangsa indonesia, membuat rakyat merasa terlindungi dari kemiskinan dan pengangguran, kriminal, narkotika, human trafficking dengan terjaminnya kerukunan nasional.
“Pemimpin Indonesia saat ini sudah baik, semoga kedepannya pun lahir pemimpin yang membawa Indonesia semakin maju lagi,” tandasnya.
Ia menambahkan bahwa Paguyuban Pasundan memiliki perhatian pada bidang politik, meskipun tidak menjadi bagian dari partai politik namun memiliki sikap politik.
“Kami merasa memiliki kewajiban untuk turut mensosialisasikan terkait hal ini kepada masyarakat, sebab politik adalah pintu masuk untuk menentukan nasib rakyat,” ujarnya.
“Harapan kami, semoga pelaksanaan pemilu ini akan sesuai jadwal, sesuai dengan aturan konstitusi yang harus dikuti semua pihak,” tandasnya.
Adapun ketua pelaksana, Prof. Dr. Bambang Heru PMS, menambahkan bahwa kegiatan ini digelar untuk memberikan gambaran terkait pemilu 2024.
“Banyak isu terkait Pemilu 2024 nanti, jadi kegiatan hari ini untuk mengupas apa yang sebenarnya terjadi, peraturan dan lainnya,” ujarnya.
Bambang mengatakan bahwa kegiatan ini juga diikuti oleh berbagai kalangan, baik dosen, mahasiswa maupun organisasi dan instansi yang ada di Kota Bandung.
“Tujuannya tentu memberikan gambaran, agar Pemilu 2024 nanti bisa berjalan aman dan lancar.” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Divisi Teknis KPU-RI, Dr. Idham Holik, S.E., M.Si mengupas terkait “Dinamika dan Kesiapan Penyelenggaraan Pemilu 2024”.
Ia menyampaikan sebagaimana pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa Pemilu akan dijalankan sesuai dengan tepat waktu.
“Kemarin ada wacana pemilu ditunda dan lain-lain, dalam perspektif demokrasi liberal itu tidak bermasalah namun dalam demokrasi konstitusional ini tidak bisa, harus tetap dilaksanakan lima tahun sekali,” tuturnya.
Idham melanjutkan bahwa Pemilu pada tahun 2024 mendatang diharapkan akan berjalan dengan baik, mengingat bahwa demokrasi bukan hanya jantungnya demokrasi melainkan juga amanah bangsa.
“Hadirnya pemilu dapat memperkuat presidensialisme, dengan demokrasi kita bisa menyatu, kita sebagai rakyat yang berdaulat, dan kuncinya kembali kepada konstitusi dan UUD 1945,” tambahnya.
Idham melanjutkan bahwa pihaknya tengah berupaya meningkatkan kualitas literasi demokrasi. “Tidak ada demokrasi yang baik tanpa keterlibatan masyarakat sipil, maka dari itu, saya mengajak kepada masyarakat untuk mensukseskan pemilu, sebab pemilu adalah masa depan kita semua,” tandasnya.
Sedangkan Peneliti Senior Pada Pusat Penelitian Politik LIPI/BRIN, Prof. Dr. Firman Noor, S.IP., M.A mengupas tentang Pemilu 2024 dan Momentum Perbaikan Kualitas Demokrasi Bangsa.
“Demokrasi itu mengalami pasang surut, suatu waktu menguat suatu waktu melemah. Maka dari itu, kita harus memiliki pemimpin yang komit terhadap demokrasi jika kita ingin demokrasi terus terjaga,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa founding fathers bangsa ini, tidak ingin Indonesia menjadi negara kolonial melainkan menjadi negara elitis, sehingga pelaksanaan demokrasi harus terus dikawal.
“Saat ini problem demokrasi kita multidimensional, pendidikan politik kita lemah, kuncinya adalah kita harus punya pemilu yang baik, berintegritas,” tukasnya.
Terakhir Guru Besar Ilmu Politik UPI Bandung, Prof. Dr. Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H., M.H., M.Si. mengupas terkait “Menakar Peta Politik Pemilu 2024 dan Arahnya Bagi Masa Depan Bangsa.”
Ia mengatakan bahwa Pemilu 2024 harus mampu melahirkan pemimpin yang mampu menyelesaikan masalah ekonomi efek pandemi Covid 19.
“Pemilu 2024 juga harus melahirkan pemimpin yang mampu menentukan jangka panjang pembangunan nasional hingga tahun 2045 untuk menggapai Indonesia emas dan ini menjadi hal yang strategis. Hal yang tidak kalah penting lainnya adalah bagaimana ini bisa menjadi bargaining position bangsa Indonesia di kancah global,” tandasnya. (tiwi)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kinerja…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Dinda Vanisa Istianti yang akrab Dinda adalah mahasiswi semester lima di Program Studi…
WWW.PASJABAR.COM – Kevin Diks sudah resmi menjadi WNI setelah menjalani sumpah WNI. Dia tinggal melakukan perpindahan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Auliya Ilmi Salimah, atau akrab disapa Aul, lahir di Subang pada 29 Juli…
WWW.PASJABAR.COM – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengumumkan dua pesepakbola putri, Estella Loupattij dan Noa…
WWW.PASJABAR.COM – Roberto Mancini membantah menerima pembayaran sebesar 20 juta euro (Rp340,3 miliar) setelah dipecat…