BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Memiliki banyak produktifitas dan prestasi, Ulfah Mawaddah mahasiswi semester VII, jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpas ternyata punya tips dalam mengatur waktu.
Gadis yang akrab disapa Ucha ini pun tercatat pernah menjadi Juara I Mahasiswa Berprestasi Universitas Pasundan 2020, Juara Harapan II Duta Baca Jawa Barat 2021, Global Volunteer and Initiator of Green Sustainable Project under Asia Youth Action Summit 2021 dan Perwakilan Terpilih FEB dalam Pasanggiri Duta Kampus Unpas 2022.
Di samping itu Ucha juga aktif sebagai Staff Media Informasi dan Komunikasi, Paguyuban Duta Baca Jawa Barat dan Staff Tim Juri Jambore Budaya Baca dan Festival Duta Baca IX, Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung.
“Cara agar bisa membagi fokus antara akademik dan kegiatan non akademik yaitu bisa menempatkan diri untuk profesional dalam berkegiatan dan mengetahui skala prioritas diri,” terangnya.
Bersikap profesional, terang Ucha misalnya saat sedang menjalani perkuliahan akademik, maka 100 persen konsentrasi harus difokuskan pada persoalan akademik tersebut agar tidak ter-distract apalagi malah memikirkan hal-hal yang tidak berkaitan.
“Begitupun sebaliknya, ketika sedang berkegiatan non-akademik bersama salah satu dari sejumlah organisasi yang diikuti, fokuskan pikiran sehingga segala bentuk pekerjaan yang ditugaskan dapat segera selesai dan bisa memulai untuk mengerjakan agenda lain,” ucapnya.
Sedangkan perihal yang mana yang harus didahulukan antara akademik dan non-akademik, ujarnya, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu mana yang prioritas beserta resiko maupun kemungkinan terburuk ketika harus menomor duakan salah satunya.
“Salah satu hal yang bisa membantu saya agar dapat mengatur dan tidak lupa dengan deretan aktivitas sehari-hari adalah dengan membuat suatu jadwal keseharian atau biasanya disebut dengan to do list,” tandasnya.
To do list sambung Ucha diartikan sebagai catatan singkat yang berisi jadwal yang akan dilakukan setiap harinya. Agar lebih mudah dan rinci, pembuatan to do list ini bisa dilakukan setiap hari.
“Melalui to do list, saya pribadi menjadi lebih aware dan mudah mengingat seluruh agenda kegiatan. Perlu diketahui, bahwa kemampuan mengingat pada setiap orang itu berbeda-beda. Mungkin ketika kita sedang fokus untuk mengerjakan sesuatu, kita jadi lupa akan aktivitas lain yang tidak kalah pentingnya. Hal ini tentu akan sangat merugikan,” tambahnya.
“Namun, dengan adanya to do list tentu kita akan lebih mudah untuk mem-follow up semua aktivitas yang akan dilakukan di hari itu, sebab kita sudah mencatatnya dengan rapi dan urut,” imbuhnya.
Menurut Ucha memenej waktu agar selalu produktif adalah hal yang sangat penting karena tanpa kemampuan memanage waktu, agenda sehari-hari kita bisa dibilang akan berantakan karena tidak dijalankan atau diisi dengan seoptimal mungkin.
“Dengan selalu memenej waktu membuat saya bisa mengerjakan banyak kegiatan meski dalam rentang waktu yang sempit,” ucapnya kepada PASJABAR, Jum’at (22/7/2022).
Ucha pun berharap ke depan bisa lebih produktif lagi khususnya di lingkungan masyarakat. Berhubung sebentar lagi ia akan menyelesaikan masa studi, sehingga ia ingin tidak lagi kaku ketika harus terjun ke masyarakat.
“Saya juga berpesan kepada teman-teman, jangan jadi generasi deadliner. Karena saya sangat percaya prinsip, “Better three hours too soon than a minute too late.” pungkasnya. (tiwi)