PASNUSANTARA

Mengenal Tradisi dan Budaya Dalam Workshop Serial Diskusi Muda Berbudi Luhur

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Anak muda Jawa Barat lintas organisasi mengikuti kegiatan Workshop Serial Diskusi Muda Berbudi Luhur Di Era Dulu, Kini, Dan Esok – Bagian I, dengan tema “Ti bihara ka bihari, ti bihari ka kiwari”, yang diselenggarakan pada Minggu, (21/8/2022) di Gedung Pasewakan “Kerta Tataning Hirup Linuwih” Ciparay, Kabupaten Bandung.

Kegiatan ini bekerjasama dengan GEMA “PERJALANAN” bekerja sama dengan Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat.

Ketua Panitia, Yanti Oktaviani mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti oleh pemuda berusia 16 sampai dengan 30 tahun yang berdomisili di Jawa Barat dan memiliki minat pada kegiatan kebudayaan.

“Adapun workshop kali ini mengupas tentang memaknai filosofi Sastra Jendra Rahayu Ningrat atau Sesajen,” ungkapnya.

Yanti memaparkan bahwa sesajen, salah satu media dalam tradisi yang memiliki sarat akan makna yang filosofis (simbul-siloka) dalam kehidupan dan penghidupan khususnya di kalangan Penghayat kepercayaan.

“Akan tetapi bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, masih terdapat pandangan yang menganggap bahwa sesajen merupakan bentuk logika mistika yang penuh dengan hal-hal ghaib,” ujarnya.

Berbagai stereotip dari masyarakat terhadap sesajen membuahkan hasil pandangan negatif dan dianggap tabu, dikarenakan banyaknya tontonan yang menggunakan properti sesajen sebagai hal-hal yang mistik, serta
kurangnya pembahasan dan pemahaman maksud dari sesajen itu sendiri.

Merujuk pada UUD 1945 Pasal 32 ayat (1) yang mengamanatkan bahwa “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya”, serta dalam Undang-undang tentang Pemajuan Kebudayaan yakni UU
Nomor 5 Tahun 2017.

“Sudah saatnya kalangan generasi muda ikut berkontribusi dalam memajukan kebudayaan di tengah peradaban dunia dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya,” ujarnya.

“Dengan adanya workshop serial diskusi ini, yang melibatkan akademisi, pemerintah, NGO dan Penghayat Kepercayaan, penuh harapan kita bersama mampu memahami sesajen dari sisi makna dan filosofinya yang dapat dimaknai secara universal,” tambahnya

Tujuan Kegiatan ini sambung Yanti adalah meningkatkan pengetahuan dan skill terhadap filosofi, esensi, serta makna sesajen yang berkembang di masyarakat kepercayaan bagi khalayak umum serta terjalinnya jaringan lintas sektor.

Di samping itu meningkatkan pengetahuan peserta mengenai sesajen dari masa ke masa, meningkatkan pemahaman baru dalam memaknai sesajen dari berbagai perspektif.

“Dengan kegiatan ini diharapkan juga dapat terjalin hubungan lintas sektor,” pungkasnya. (tiwi)

Tiwi Kasavela

Recent Posts

Wamen UMKM Minta Lulusan Unpas Manfaatkan Terobosan Presiden RI tentang UMKM

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Wakil Menteri UMKM, Helvi Yuni Moraz, meminta lulusan Universitas Pasundan (Unpas) memanfaatkan…

1 jam ago

Menunggu Hadirnya Seorang “Negarawan” Dalam Pilkada Serentak 2024

Oleh: Dr. H. Deden Ramdan, M.Si, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unpas (Negarawan dalam Pilkada Serentak…

4 jam ago

Bey Machmudin Apresiasi Persetujuan APBD Lebih Cepat

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Penjabat Gubernur Bey Machmudin mengapresiasi persetujuan APBD tahun 2025 dilakukan lebih awal…

4 jam ago

Ribuan Umat Islam Se-Jawa Barat Gelar Aksi Solidaritas Bela Palestina di Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Sebanyak enam ribuan masyarakat dari berbagai daerah di Jawa Barat menggelar aksi…

4 jam ago

BIJB Kertajati Harus Mandiri, APBD Bukan Mesin ATM

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kinerja…

16 jam ago

Dinda Vanisa Menyulam Impian lewat Seni dan Pendidikan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Dinda Vanisa Istianti yang akrab Dinda adalah mahasiswi semester lima di Program…

17 jam ago