BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Kordinator wilayah Ikatan Sebat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) Wilayah 4 Jabar & Banten sekaligus Mahasiswa Universitas Pasundan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Jurusan Manajemen, semester VII, Henhen Hendrawan berpendapat wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) harus tepat sasaran.
Menurutnya pemerintah seharusnya mampu menciptakan regulasi yang sesuai dengan tujuan awal adanya subsidi, jangan sampai subsidi BBM ini malah banyak dinikmati oleh orang-orang kaya seperti sekarang ini.
“Dalam data yang ada Pemerintah menggelontorkan anggaran subsidi hingga Rp.502,4 triliun untuk membantu masyarakat miskin atau tidak mampu, tapi faktanya kelompok tersebut hanya menikmati sedikit, dan apabila wacana kenaikan harga BBM terealisasi akan berdampak buruk bagi masyarakat kelas menengah kebawah,” tuturnya kepada PASJABAR, Senin (29/8/2022).
Ia menambahkan pemerintah harus mengembalikan aturan yang diatur dalam Perpres Nomor 191 tahun 2014 tentang Pengaturan bagaimana tatacara penyediaan, pendistribusian dan harga ecera BBM di Indonesia, termasuk mengatur jenis kendaraan apa saja yang dapat dan boleh menggunakan BBM. Sesuai dengan Perpres No 191 Tahun 2014.
“Lebih lanjut, Pemerintah harus tegas dan melakukan pengawasan terhadap SPBU yang melayani kendaraan mewah roda empat yang mengisi BBM bersubsidi. Selain daripada itu pemerintah harus memberikan edukasi lebih untuk penghematan BBM di masyarakat,” pungkasnya. (tiwi)