Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Sebanyak 50 pelaku UMKM mengikuti pelatihan pelatihan Digital-Preneur Sukses Mandiri (DIGI-SM) yang digelar oleh Universitas Telkom dengan Pemkab Bandung, di kampus Telkom University Bandung, Selasa, (14/9/22).
Kegiatan ini sebagai bagian dari Program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang dicanangkan oleh Kemenko PMK bekerja sama dengan Forum Rektor Indonesia.
Sebagai informasi, di tahun 2022 ada 35 Perguruan Tinggi terpilih untuk melaksanakan kegiatan GNRM, dengan format yang berbeda-beda.
Pelaku UMKM Didorong Melek Teknologi
Dalam kegiatan ini pelaku UMKM akan didorong melek teknologi digital.
Rektor Tel-U Prof Adiwijaya mengatakan, melalui pelatihan ini pihaknya mendorong UMKM di Kabupaten Bandung bangkit dengan akselerasi digital.
Dia berharap digitalisasi UMKM mampu meningkatkan kualitas pelaku usah dan ekonomi.
“Dari 15 ribu UMKM yang ada di Kabupaten Bandung, 50 yang terlibat ini menjadi pilot project. In Sya Allah ini tidak berhenti pada pelatihan hari ini,” kata Adiwijaya di Gedung Fakultas Ekonomi Tel-U, Selasa (13/9/2022).
Pelatihan seperti ini, kata dia, akan terus dilaksanakan agar UMKM lebih andal dalam dunia digital.
“Kami berharap ini bisa meningkatkan kualitas pengelolaan UMKM,” kata dia.
Melalui pelatihan ini, pihaknya berharap para pebisnis bisa mempelajari tentang analisis kecendrungan pengguna media sosial, sehingga bisa membentuk pasar baru di media sosial.
“Pemahaman seperti itu penting dipelajari untuk mengembangkan bahkan memperluas wilayah pemasaran dari produk-produk yang diciptakan,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Dicky Anugrah mengatakan, kolaborasi dengan kampus dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas UMKM di Kabupaten Bandung dan itu sangat diperlukan. Terlebih kaitannya dengan peningkatan sumber daya manusia UMKM tentang digital enterpreneur.
“Para pelaku UMKM membutuhkan beberapa hal, dan kita harus fasilitasi, termasuk regulasinya. Seperti peningkatan daya saing daerah dengan peningkatan kualitas produksi IKM, mulai dari labeling, sertifikasi legalitas hingga pemasarannya,” kata Dicky.
Digitalisasi ini, kata dia, mutlak dilakukan, terlebih di era ini digitalisasi enterpreuner sangat dibutuhkan para pelaku UMKM.
Nantinya mereka akan diberi pemahaman analisis pasar di media sosial juga. (Fal)