BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sakit tenggorokan, bibir pecah-pecah, sariawan, tenggorokan terasa kering dan gatal, serta sakit saat menelan merupakan gejala yang sering dikaitkan dengan panas dalam. Sering makan gorengan bisa memicu panas dalam.
Dilansir dari ALODOKTER pada Senin (26/9/2022), makan gorengan disebut memicu panas dalam karena sebelum bisa dinikmati, gorengan perlu digoreng dalam minyak yang panas dan banyak. Biasanya, makanan ini disantap saat baru matang dan masih dalam kondisi panas.
Konsumsi makanan yang masih panas dan berminyak, apalagi jika jumlahnya banyak, bisa meningkatkan risiko sakit tenggorokan. Tekstur gorengan yang keras dan kering juga bisa saja mengiritasi tenggorokan. Sehingga menimbulkan gejala-gejala panas dalam.
Risiko panas dalam bisa semakin tinggi apabila kamu makan gorengan yang tidak terjamin kebersihannya, terlebih kalau sistem imun tubuhmu dalam keadaan lemah. Akibatnya, bakteri atau virus penyebab sakit tenggorokan bisa dengan mudah menginfeksi tubuh.
Selain panas dalam, mengonsumsi gorengan dalam jumlah yang berlebihan bisa memicu peningkatan berat badan, obesitas, dan hiperkolesterolemia. Kalau kondisi ini dibiarkan begitu saja, risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke bisa semakin tinggi.
Makan gorengan boleh-boleh saja. Akan tetapi, perhatikan porsinya dan pastikan terjamin kebersihannya. Agar lebih sehat, kamu bisa buat gorengan sendiri di rumah. Gantilah minyak goreng dengan minyak lebih sehat, seperti minyak zaitun, minyak kanola, atau minyak kelapa.
Selain itu, jangan lupa untuk perbanyak minum air putih kalau kamu sedang makan gorengan, ya. Pastikan juga kamu konsumsi makanan begizi lainnya, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan, agar kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi. (ran)