PASJABAR

Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Sebagai salah satu upaya menelan angka inflasi pasca kenaikan harga BBM, Pemerintah Kabupaten Bandung, melakukan pengalihan dana APBD untuk memberikan subsidi BBM kepada sebanyak 2.847 supir angkot se-Kabupaten Bandung.

Adapun jumlah yang diterima setiap supir angkot adalah 105 liter.

Dengan rincian 35 liter per bulan selama tiga bulan secara bertahap.

Puluhan armada angkutan kota trayek Banjaran-Soreang, tampak mengantre di SPBU Pertamina Cipetir Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.

Untuk menerima bantuan subsidi BBM dari Pemerintah Kabupaten Bandung.

Pemberian subsidi BBM ini merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah, dalam menekan angka inflasi pasca kenaikan harga BBM.

Pemberian subsidi BBM yang di inisiasi oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung ini.

Nantinya akan memberikan sedikitnya 105 liter terhadap 2.847 supir angkot dari 58 trayek se-Kabupaten Bandung.

Dengan rincian diberikan sebanyak 35 liter per bulan selama tiga bulan secara bertahap, yang bisa diklaim di 29 SPBU yang ada di wilayah Kabupaten Bandung.

Dengan cara memperlihatkan barcode khusus yang diperoleh dari Dishub Kabupaten Bandung.

Menurut Bupati Bandung, Dadang Supriatna, selain pemberian subsidi BBM terhadap ribuan supir angkot ini, pihaknya juga melakukan pemberian bantalan sosial dan menggelar operasi pasar murah di berbagai wilayah.

Ditujukan kepada kelompok masyarakat, sehingga angka inflasi di Kabupaten Bandung yang pada bulan lalu sempat naik hingga 4,9% kini sedikit menurun di angka 4,1%.

Sementara itu ketua Koperasi Jasa Angkutan Umum Jawa Barat, Tatang Juanda, mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bandung.

Dengan memberikan subsidi BBM terhadap ribuan supir angkutan umum, yang berada dibawah naungannya, tatang juga mengaku para supir mengalami penurunan jumlah penumpang sebanyak 30%.

Karena harus menaikan biaya ongkos perjalanan.

Diaharapkan dengan adanya pemberian di sektor transportasi ini, sedikitnya bisa kembali menurunkan angka inflasI.

Meringankan beban para supir angkot di Kabupaten Bandung, terlebih ditengah gempuran transportasi online dan kenaikan harga BBM. (ctk/fal)