Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang dilaksanakan di Stadion Kanjuruhan Kota Malang, menghasilkan skor akhir 2-3.
Hasil akhir tersebut menciptakan insiden mengerikan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu Malam. Suporter tuan rumah menyerbu ke lapangan.
Peristiwa ini berujung pecahnya kerusuhan hingga polisi menembakkan gas air mata.
Kerusuhan semakin tak terkendali, banyak suporter terinjak-injak. Total ada lebih dari 120 orang yang meninggal dunia akibat kejadian ini. Jumlah yang masih dirawat pun masih banyak.
Peristiwa inipun berhasil menjadi sorotan dunia sepak bola sedunia, dan berhasil masuk menjadi berita sepak bola internasional.
Mirip Dengan Tragedi Hillsborough 1989
Tragedi ini disebut lebih parah dari tragedi Hillsborough yang terjadi pada 15 April 1989 silam yang menjadi kandang dari Sheffield Wednesday di kota Sheffield, Inggris.
Peristiwa tersebut mengakibatkan 96 orang meninggal dunia yang semuanya adalah pendukung Liverpool F.C.).
Sejarah mencatat tragedi tersebut terjadi pada saat pertandingan semi final Piala FA yang mempertemukan Liverpool dan Nottingham Forest.
Tragedi Hillsborough adalah peristiwa kerusuhan fans di stadion kedua yang melibatkan Liverpool F.C., setelah Tragedi Heysel pada 1985.
Diketahui peristiwa tersebut dikarenakan kelalaian pihak kepolisian dan kesalahan pemberitaan oleh The Sun hingga terjadi boikot terhadap The Sun dengan slogannya Don’t Buy The Sun.
Hal ini membuat PM Inggris David Cameron pun menyatakan permintaan maafnya kepada para keluarga korban.
Liga 1 Indonesia Akhirnya Diundur
Akibat tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Liga 1 2022/2023 diputuskan ditunda selama sepekan mulai hari ini.
Laga Persib Bandung vs Persija Jakarta yang harusnya digelar hari ini pun turut ditunda. (Nis)