BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pelatih Persib Bandung Luis Milla turut mengomentari insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang. Tragedi ini menewaskan lebih dari 120 orang.
“Tentunya dengan kejadian di Kanjuruhan, Malang, saya sedih,” ujar Luis Milla, Senin (3/10/2022).
Hal itu cukup mengejutkan baginya. Sebab, ia tahu bagaimana ramah dan santunnya orang-orang Indonesia. Sehingga, ketika kerusuhan pecah usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, ia tak habis pikir.
Namun terlepas dari apapun penyebabnya, insiden itu jelas mengerikan. Hal itu menghadirkan kesedihan bagi banyak orang, termasuk dirinya.
“Bagaimanapun juga Indonesia punya tempat khusus bagi saya. Saya tahu bagaimana orang-orangnya ramah dan saya sangat terkesan,” ungkapnya.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi di sana (Stadion Kanjuruhan), tentunya itu membuat saya sedih,” tuturnya.
Luis Milla berharap insiden yang terjadi menjadi pelajaran penting. Sehingga ke depan diharapkan tak ada lagi korban akibat pertandingan sepak bola.
“Saya pikir harus ada kerja sama semua pihak, pemerintah, federasi, klub dan harus punya visi yang sama terutama ketika menyampaikannya kepada suporter,” papar pria asal Spanyol itu.
Luis Milla juga berharap fanatisme suporter berada dalam batas wajar. Kemenangan dan kekalahan pun harus diterima dengan sewajarnya.
“Mungkin hanya sebagian kecil yang masih mempunyai fanatisme yang tinggin, sehingga harus menuntut selalu menang. Mereka harus sadar setiap tim tidak ada yang mau kalah,” jelasnya.
“Semua pemain dan semua ingin menunjukan yang terbaik di pertandingan. Namun hasil alhir harus semua paham ada menang, kalah dan imbang,” tandas Luis Milla. (ars)